JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang I Promosi Produk Dalam Negeri Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), Erwin Hermanto mengatakan, penggunaan masker kain tidak begitu efektif melindungi diri dari wabah virus corona (Covid-19).
"Masker kain yang pada umumnya tidak memenuhi persyaratan medis tidak tepat digunakan sebagai alat proteksi utama untuk melindungi pemakai dari virus corona," katanya kepada Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Namun kata dia, masker kain dapat menjadi alternatif jika pemakainya tidak berada di zona merah pandemi virus corona.
Baca juga: Tenaga Medis yang Tangani Pasien Corona Akan Diberikan Voucher Gojek
Penggunaan masker kain juga dinilai alternatif di tengah kebutuhan mendesak para tenaga kesehatan menggunakan masker medis.
"Masker kain apabila digunakan dalam konteks yang tepat dapat membantu meringankan beban terhadap kebutuhan masker medis. Misalnya untuk digunakan oleh masyarakat yang umumnya tidak berada di zona merah atau di lingkungan yang berisiko tinggi," kata dia.
Erwin menjelaskan, masker yang merupakan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis mempunyai standar yang harus dipenuhi.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Bansos Khusus untuk Redam Arus Mudik
Ada beberapa faktor yang menentukan efektivitas masker yaitu daya filtrasi, ketahanan cairan (fluid resistance) dan Delta P (diferensial tekanan).
"Singkatnya masker yang baik adalah masker yang mempunyai karakteristik daya filtrasi yang sangat tinggi. Tahan cairan pada sisi luar sehingga bisa menangkal droplet-droplet kontaminan serta diferensial tekanan yang cukup rendah sehingga nyaman untuk bernafas," ucapnya.
Ketiga parameter tersebutlah yang membedakan bahan masker yang berkualitas tinggi dan rendah. Pemakaian masker untuk petugas medis harus memenuhi standar medis.
Baca juga: Pelanggan Listrik 450 VA dan 900 VA, Ini Langkah Dapatkan Token Gratis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.