Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampaui Target, Pupuk Indonesia Produksi 11,8 Juta Ton pada 2019

Kompas.com - 03/04/2020, 06:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

 

Realisasi rasio konsumsi gas urea dan amoniak 2019 lebih efisien lantaran penghentian operasional pabrik Pusri IV yang konsumsi energinya tinggi.

"Efisiensi ini penting dalam mengurangi beban pemerintah atas subsidi, termasuk untuk peningkatan daya saing produk Pupuk Indonesia Grup," jelas Aas.

Pupuk Indonesia juga melaporkan penjualan produk pupuk dengan total capaian sebesar 12.604.778 ton atau 96,65 persen dari rencana. Penurunan penjualan disebabkan penyesuaian alokasi Permentan yang menjadi 8,8 juta ton dari rencana semula 9,5 juta ton.

Perseroan, imbuh dia, memprioritaskan pasokan pupuk untuk dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan.

“Bila kebutuhan untuk subsidi dan sektor pangan dalam negeri sudah terpenuhi dan stoknya dipastikan aman, baru kita akan menjual ke sektor komersil maupun ekspor," jelas Aas.

Baca juga: Mentan Minta Distribusi Pupuk Bersubsidi Tepat Waktu dan Sasaran

Penjualan pupuk komersil baik dalam negeri dan luar negeri di tahun 2019 adalah sebesar 3.896.130 ton atau 111,58 persen dari rencana. Penjualan urea di sektor komersil lebih tinggi dari rencana karena tingginya permintaan di pasar ekspor.

Total pendapatan usaha sepanjang 2019 mencapai Rp 71,25 triliun, naik dibanding tahun 2018 yang mencapai Rp 69,44 triliun.

“Di tahun 2019 kami juga mencatat kontribusi kepada negara sebesar Rp 6,52 triliun yang terdiri dari total pajak dan deviden,” tutur Aas.

Ulang tahun ke-8

Perseroan memperingati hari jadi ke-8 pada hari ini. Menurut Aas, dalam momentum ini, dirinya ingin mengajak seluruh pagawai untuk saling mendoakan dan bergotong royong membantu negara agar secepatnya bisa pulih kembali.

Aas mengungkapkan, terdapat sejumlah rasa syukur yang ingin dipanjatkan pada peringatan HUT Pupuk Indonesia kali ini. Pertama, rasa syukur akan tingginya semangat persatuan, kepedulian dan gotong royong seluruh masyarakat di tengah musibah virus corona.

Baca juga: Pupuk Indonesia Lampaui Target Produksi Pupuk Kuartal Pertama

Kemudian, syukur atas keberhasilan perseroan mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2019. Menurut Aas, kinerja perusahaan di tahun 2019 relatif baik dibandingkan rencana yang telah ditetapkan.

Selain itu, dalam lima tahun atau selama 2015-2019, Pupuk Indonesia Grup melaporkan pertumbuhan produksi produk pupuk mencapai 1 juta ton.

Lada 2015 dan 2016 angka produksi berada di level 10 juta ton, kemudian meningkat sejak 2017 menjadi 11,4 juta ton, 11,6 juta ton pada 2018 dan 11,8 juta ton pada 2019.

Tren yang sama juga terjadi pada produksi produk non pupuk yakni amoniak. Pada 2015 produksi amoniak perseroan mencapai 5,5 juta ton, dan meningkat hingga 5,9 juta ton pada 2019.

Penjualan produk pupuk dalam kurun lima tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton, terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk non subsidi sebesar 16,3 juta ton.

Besaran penjualan pupuk bersubsidi sendiri selalu menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang dimandatkan oleh pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com