Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Tutup 51 Anak Cucu Usaha BUMN

Kompas.com - 03/04/2020, 12:44 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memangkas 51 anak cucu usaha perusahaan pelat merah. Hal ini dilakukan Erick agar perusahaan BUMN fokus menjalankan core bisnisnya.

“Di sini juga sama, bahwa GCG (good corporate and governance) fokus pada core bisnis, efisiensi yang berkelanjutan, agar kita terus sehat,” ujar Erick saat telekonferensi dengan wartawan, Jumat (3/4/2020).

Sebanyak 51 anak cucu BUMN yang dipangkas itu berasal dari 3 perusahaan, yakni PT Garuda Indonesia, PT Pertamina, dan PT Telkom.

 

Baca juga: Erick Thohir: BUMN Berupaya Meminimalkan Dampak Corona ke Ekonomi

Di Garuda Indonesia, jumlah anak dan cucu usaha yang dipangkas sebanyak 6 perusahaan. Di  Pertamina ada 25 anak cucu usaha yang ditutup dan di Telkom 20 ada anak cucu usaha.

Salah satu anak cucu perusahaan BUMN yang dipangkas Erick, yakni PT Garuda Tauberes Indonesia.

“Garuda Tauberes online dari kargo, sebenarnya bisnis kargo Garuda sudah ada, kenapa mesti ada swicth off lagi, kan tinggal ditambahkan saja divisi yang ada,” kata Erick.

Nantinya, pemangkasan 51 anak cucu usaha BUMN ini akan menggunakan skema merger, likuidasi, ataupun divestasi.

Dilihat dari laman resminya, Tauberes merupakan perusahaan yang berfokus pada usaha digital di bidang logistik. Usahanya mencakup pengiriman paket dan jasa kargo pesawat.

Perusahaan ini baru dirilis pada 11 September 2019, dan diharapkan bisa meningkatkan bisnisnya seiring meningkatkan kebutuhan jasa pengiriman lewat e-commerce.

Dukungan kargo udara pesawat Garuda dan Citilink jelas menjadi modal utama perusahaan ini bersaing dengan perusahaan jasa pengiriman paket yang sudah lebih dulu eksis.

Untuk fitur ketiga ini, Garuda menggandeng e-commerce yang dirintis BUMN lainnya, yakni Blanja.com milik PT Telkom (Persero) dan Sarinah Online besutan PT Sarinah (Persero).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com