Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Mengelola Uang Pesangon Agar Keuangan Tetap Aman

Kompas.com - 03/04/2020, 14:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang pesangon bisa jadi sumber dana yang cukup untuk membiayai hidup Anda setelah terkena PHK. Dengan catatan, Anda dapat mengelola dana tersebut baik mungkin.

Anda jangan terlalu merana atau berhura-hura untuk menghilangkan kesedihan akibat terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hidup Anda belum tamat kok! Sebaiknya Anda mulai bangkit dari rasa sedih yang melanda. Karena, Anda masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di tempat baru.

Baca juga: Erick Thohir: Ke Depan, Kita Ingin Perusahaan BUMN Tidak Terima Subsidi Lagi...

Bagaimana hidup saya selama tidak bekerja? Minta orang tua gengsi dong!

Budi Raharjo, Financial Planner OneShildt mengatakan Anda dapat hidup dengan uang pesangon dan tabungan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tidak bisa melanjutkan hidup.

Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com menilai uang pesangon dapat menjadi sumber kehidupan selama beberapa bulan. Bila Anda mempunyai dana darurat, hidup akan terjamin minimal hingga tiga bulan ke depan.

Eh, jangan lantas Anda berleha-leha. Anda wajib segera mencari pekerjaan baru. Anda dapat memanfaatkan koneksi untuk mendapatkan info pekerjaan.

Bila beruntung, Anda dapat direkomendasikan koneksi untuk masuk ke perusahaan tempatnya bekerja.

Baca juga: Bagaimana Nasib Karyawan Anak Usaha BUMN yang Dipangkas Erick Thohir?

Sebelum sibuk mencari pekerjaan, baiknya Anda mengatur kembali kondisi keuangan. Karena, Anda hanya bergantung dengan pesangon dan tabungan.

Hitung kembali semua nilai aset

Anda ambil note dan bolpen, kemudian mulai buat daftar aset liquid yang dimiliki. Yang dimaksud aset liquid adalah tabungan, dana darurat, uang pesangon, dan investasi.

Budi mengatakan total aset tersebut akan menjadi sumber dana Anda selama belum mendapatkan pekerjaan baru.

Buat daftar pengeluaran

Setelah itu, Anda buat daftar pengeluaran (normal) per bulan. Jangan lupa, Anda harus mencatat seluruh pengeluaran secara detil. Bila sudah, Anda total seluruh biaya pengeluaran tersebut.

Kemudian, Anda bagi total aset dengan total pengeluaran. Hasilnya, adalah tempo waktu Anda dapat hidup menggunakan dana tersebut.

Baca juga: Daftar 10 Supermarket yang Layani Belanja Via Online

"Seharusnya dana tersebut dapat menjamin hidup Anda dalam lima bulan ke depan," kata Budi.

Bagaimana kalau hasilnya tidak sampai lima bulan? Anda wajib mengencangkan ikat pinggang alias berhemat.

Hilangkan pengeluaran hura-hura

Untuk berhemat, Anda dapat mengurangi atau menghilangkan anggaran entertaiment. Bila merasa terlalu berat, Anda dapat mengurangi sebagian dana hura-hura.

Misalnya, setiap weekend Anda selalu berbelanja baju baru. Anda dapat mengubahnya dengan membeli baju sebulan sekali.

Baca juga: Dampak Corona, Pabrik Yamaha Hentikan Sementara Produksi Motor

Atau saban hari Anda nongkrong di kedai kopi dengan biaya Rp 100.000 per kunjungan. Anda dapat mengurangi intensitas kunjungan menjadi satu kali per minggu.

"Anda wajib berhemat selama belum mendapatkan pekerjaan baru," kata Budi.

Bila Anda memiliki beberapa jenis produk asuransi, sebaiknya tutup sebagian atau sisakan satu produk. Yang harus Anda pertahankan adalah asuransi kesehatan.

Alasannya, agar arus keuangan tidak terganggu bila Anda sakit dan harus dirawat.

Selain itu, selama belum bekerja Anda tidak perlu menabung.

"Ini masa prihatin jadi lebih baik berhenti menabung dan investasi dulu," kata Budi.

Baca juga: Berkat Ventilator, Harta Orang Terkaya di Singapura Naik Rp 58 Triliun

Jangan terburu-buru lunasi utang

Mumpung ada uang, Anda berpikir untuk melunasi semua utang dulu? Stop jangan keburu lunasi utang Anda.

Karena, melunasi utang tidak selalu menjadi jalan terbaik untuk meringankan beban Anda setelah di PHK.

"Lebih baik jangan melunasi utang dulu dari pada membuat Anda berhutang lagi," kata Budi. Lebih baik Anda memperpanjang waktu pelunasan sehingga nilai cicilan dapat lebih kecil.

Bila utang tersebut adalah cicilan kendaraan, Anda dapat menjualnya. Dengan catatan, biaya transportasi Anda menjadi lebih murah.

Baca juga: BPJT: Jalan Tol Tidak Ditutup, tetapi...

Catat seluruh pengeluaran harian

Yang terakhir, Anda sebaiknya mencatat seluruh pengeluaran setiap hari. Dengan begitu Anda dapat mengetahui jumlah pengeluaran dan sisa uang yang dimiliki.

Widya mengatakan dengan disiplin mencatat pengeluaran Anda dapat lebih berhati-hati saat mengeluarkan uang.

Anda dapat mencatat seluruh pengeluaran tersebut secara konvensional di dalam note. Atau Anda dapat menggunakan aplikasi akutansi yang dapat diunduh secara gratis melalui smartphone. (Tri Sulistiowati)

Baca juga: Lebih dari 1,1 Juta Pekerja Industri Otomotif Eropa Dirumahkan, Imbas Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Baru kena PHK? Ini cara mengelola uang pesangon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com