Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Pengusaha Hotel Sanggup Bertahan?

Kompas.com - 03/04/2020, 22:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis hotel sedang dalam tekanan berat sejak pandemi wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia. Jika situasi semakin memburuk, potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan hotel di depan mata.

Dikutip dari Harian Kompas, Jumat (3/4/2020), Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, tingkat okupansi saat ini jauh di bawah 40 persen.

Ini membuat perusahaan kesulitan membayar biaya operasi, termasuk menggaji karyawan. Beberapa hotel menutup total fasilitasnya. Saat ini, beban paling besar di karyawan.

"Penutupan hotel dan restoran ini berisiko untuk mereka karena umumnya bergantung pada pendapatan harian,” kata Maulana.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan BUMN-BUMN yang Kesulitan Akibat Wabah Corona

Puncak jatuhnya industri pariwisata ini, kata Maulana, diperkirakan pada Mei. PHRI sudah mengajukan usulan agar sektor pariwisata juga bisa mendapat keringanan Pajak Penghasilan (PPh 21) bagi karyawan dan PPh badan usaha Pasal 25 seperti sektor manufaktur.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, jaringan hotel yang tutup bisa dimanfaatkan untuk tempat orang-orang yang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Hal ini sekaligus bisa menyelamatkan bisnis hotel sekaligus mengatasi keterbatasan ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Jaringan hotel ini daripada tutup tidak ada customer, pemerintah bisa memanfaatkan dan suplai chain makanannya bisa juga didapat dari para pedagang makanan yang omsetnya menurun drastis," kata Anggawira.

Baca juga: Antisipasi Risiko Keamanan, Pelaku Industri Perlu Terapkan Cybersecurity

"Jadi, ekosistem bisnisnya hidup, dana penanganan covid 19 bisa digelontorkan dengan mekanisme ini jadi bisnis tetap berjalan," kata dia lagi.

 

Anggawira melanjutkan, pemerintah pusat menggelontorkan subsidi kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menangkal dampak Covid-19 berupa hibah senilai Rp 3,3 triliun.
Dana tersebut bisa dipakai untuk menyewa hotel-hotel yang terancam tutup tersebut.

"Jadi, kita berikan solusi agar pemerintah ini bisa memanfaatkan jaringan hotel untuk melakukan karantina terhadap orang-orang yang suspect Covid-19 karena kapasitas rumah sakit kan terbatas," ucap Anggawira.

Menurut dia, banyak hotel yang berpikir lebih baik ditutup sementara. Dan tentunya para pengusaha hotel punya banyak pertimbangan mana yang lebih baik, apakah menutup atau tetap buka.

Meski sudah menggelar diskon besar-besaran, okupansi hotel masih saja rendah di berbagai kota. Kesulitan cash flow lantaran banyaknya kamar kosong bisa berujung pada stop operasi.

Baca juga: Pengusaha Penyewaan Drone Ini Gratiskan Biaya untuk Penyemprotan Disinfektan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com