Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Akses Token Listrik Gratis Pakai WhatsApp | Luhut Akan Tuntut Said Didu

Kompas.com - 04/04/2020, 07:38 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA bisa mendapatkan token listrik gratis lewat WhatsApp. Artikel ini menjadi berita terpopuler di desk Money Kompas.com pada Jumat (3/4/2020).

Selain itu, beberapa artikel juga masuk daftar 5 berita terpopuler. Muai dari Luhut yang akan tuntut Said Didu hingga klaim token listrik gratis baru bisa dilakukan pada 6 April 2020.

Berikut 5 berita terpopuler ekonomi bisnis di desk Money Kompas.com:

1. Cara Mudah Akses Token Listrik Gratis PLN, Bisa Pakai WhatsApp

Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 tahun 2020 memutuskan untuk membebaskan biaya listrik pelanggan listrik golongan 450 VA. Per Desember 2019, terdapat 23.832.071 pelanggan yang tercatat sebagai pelanggan golongan ini.

Baca juga: Luhut Tuntut Said Didu, Tagar #WeAllStandWithSaidDidu Trending di Twitter

Sementara bagi pelanggan PLN dengan daya 900 VA subdidi, ada keringan dari pemerintah berupa diskon tarif listrik sebesar 50 persen. Pelanggan di kategori 900 VA penerima subsidi ini berjumlah 7.290.720 pelanggan.

Seperti diketahui, listrik gratis PLN bagi pelanggan golongan 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan daya 900 VA (subsidi) berlaku selama 3 bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020 (program listrik gratis 3 bulan).

Bagi pelanggan PLN listrik pra bayar, gratis dan diskon listrik bisa didapatkan dengan beberapa langkah mudah. Salah satunya lewat WhatsApp. Lantas bagaimana caranya? selengkapnya silahkan baca di sini.

2. Luhut Pandjaitan Akan Tuntut Said Didu ke Jalur Hukum

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan akan menuntut mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, atas pernyataan yang dianggap menyudutkan dirinya.

Baca juga: Harga Emas Antam Bisa Tembus Rp 1 Juta Per Gram?

Hal itu merupakan buntut dari pernyataan Said Didu yang menyatakan Luhut dinilai mementingkan keuntungan pribadi saja tanpa memikirkan penanganan virus corona.

Lewat juru bicaranya Jodi Mahardi, Luhut mengultimatum Said Didu. Bagaimana ultimatum itu? selengkapnya silahkan baca di sini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com