Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 5 Cara Melunasi Kredit Tanpa Agunan

Kompas.com - 05/04/2020, 08:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit Tanpa Agunan (KTA) menjadi primadona masyarakat untuk mendapatkan dana segar dalam waktu cepat.

Namanya saja sudah jelas, tanpa agunan, berarti fasilitas pinjaman ini tidak perlu menyertakan jaminan seperti layaknya Kredit Multiguna (KMG).

Meski pengajuannya tidak membutuhkan jaminan atau agunan berupa aset, tapi Anda tetap perlu membayar cicilan kredit hingga lunas. Apabila menunggak, Anda harus siap kehilangan harta benda atau aset berharga untuk melunasi utang.

Baca juga: Cicilan KTA Tersendat Jadi Tunggakan, Atasi Saja dengan Cara Ini

Kalau dilihat ini sifatnya menjebak. Jadi sebaiknya Anda betul-betul membaca dan memahami isi kontrak perjanjian ketika mengajukan pinjaman KTA.

Penting juga diketahui, untuk menghindari utang bila tidak butuh dana mendesak, seperti biaya pendidikan anak, berobat ke rumah sakit, atau kebutuhan krusial lainnya.

Namun jika Anda sedang membutuhkan pinjaman KTA dan ingin mengajukannya, berikut cara melunasi pinjaman tersebut tanpa jaminan agar aset berharga tetap aman, seperti dikutip dari Cermati.com, Minggu (5/4/2020).

1. Pastikan meminjam sesuai kebutuhan

Produk KTA menawarkan plafon pinjaman hingga Rp 300 juta. Dengan uang sebesar itu, tentunya Anda bisa membuka usaha, membeli rumah di daerah pinggiran Jakarta, renovasi hunian, dan lainnya.

Akan tetapi jangan mudah tergiur dengan plafon pinjaman yang besar. Pastikan bahwa Anda meminjam sesuai kebutuhan.

Misalnya Anda hanya butuh dana talangan Rp 20 juta, jangan mengajukan Rp 50 juta demi berjaga-jaga kalau uang kurang.

Baca juga: 5 Hal Sebelum Anda Melunasi Utang Kartu Kredit dengan KTA

Pelu diingat, ada bunga menanti. Anda harus mencicil pokok utang beserta bunganya setiap bulan.

Semakin besar utang Anda, makin besar pula cicilan yang harus dibayar. Jadi hitung dulu atau buat simulasi perhitungan sebelum mengajukan kredit.

 

Ajukan pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial, bukan gengsi. Meminjam secara berlebihan, apalagi melampaui batas kemampuan akan berisiko terhadap keuangan Anda.

Porsi ideal utang adalah maksimal 30 persen dari penghasilan.

2. Pilih Pinjaman dengan Suku Bunga Rendah

Pinjaman KTA bisa menyilaukan mata Anda lewat iming-iming tanpa agunan. Tapi umumnya suku bunga relatif tinggi.

Bahkan ada yang mengenakan hingga 2,5 persen per bulan atau 30 persen per tahun. Karenanya, jangan salah pilih.

Cari produk KTA yang memberikan tingkat bunga rendah agar beban cicilan pun ringan. Kalau cicilan ringan setiap bulan, Anda dapat membayarnya secara teratur sampai lunas. Dengan begitu, aset tetap aman.

Baca juga: 4 Jurus Jitu Sebelum Mengajukan Pinjaman KTA

3. Cari Pinjaman dengan Tenor Singkat

Pinjaman dengan tenor atau jangka waktu singkat biasanya memberikan bunga yang lebih rendah dibanding tenor panjang. Ini bisa jadi pertimbangan Anda dalam memilih produk pinjaman.

Tenor pendek umumnya enam bulan atau satu tahun.
Selain itu, dapat menghindari Anda dari risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Misalnya saja, Anda mengambil tenor panjang selama lima tahun. Kemudian di tahun kedua, Anda punya masalah keuangan atau mengalami krisis keuangan akibat PHK maupun kerugian usaha, sehingga tak sanggup membayar cicilan utang.

Walhasil, aset Anda akan menjadi pengganti untuk melunasi utang tersebut.

Baca juga: Butuh Uang Tunai, Lebih Baik Gunakan Kartu Kredit atau KTA?

4. Disiplin Bayar Cicilan Tepat Waktu

Saat mengajukan pinjaman KTA, negosiasikan tanggal jatuh tempo pembayaran cicilan dengan pihak pemberi kredit. Kalau mau aman, pilih waktu pembayaran yang bertepatan dengan tanggal gajian.

Begitu uang masuk, bisa langsung autodebet dari rekening. Jadi Anda tak perlu repot mentransfer.

Kalau sudah begitu, Anda tak perlu cemas lagi terhadap cicilan Anda. Pembayaran tepat waktu.

Tidak akan kena denda keterlambatan dari pihak pemberi pinjaman. Karena jika Anda telat satu hari saja, biasanya ada denda yang harus dibayar.

Semakin lama Anda menunggak, pinjaman akan bengkak. Kondisi ini akan mengancam aset atau harta benda di rumah. Siap-siap disita.

Baca juga: Ini Tips Mengetahui dan Memilih Tenor yang Cocok untuk KTA

5. Setop Cari Pinjaman Lain

Saat memiliki satu kewajiban utang, jangan pernah mengambil pinjaman lain. Apalagi untuk membayar cicilan.

Itu namanya gali lubang tutup lubang. Tindakan tersebut hanya akan membuat Anda terjerat utang lebih besar, sehingga mempertaruhkan aset berharga, seperti sertifikat rumah dan tanah, BPKB kendaraan, perhiasan, dan harta benda lainnya.

Cara melunasi pinjaman satu dengan pinjaman lain sangat tidak disarankan meskipun dalam keadaan terdesak. Lebih baik Anda menggadai atau menjual harta untuk membayar pinjaman, ketimbang harus mengajukan pinjaman baru.

Putuskan dengan Cerdas

Berutang dengan mengajukan pinjaman, seperti KTA sebetulnya boleh-boleh saja. Asalkan untuk sesuatu yang produktif.

Tapi Anda perlu cermat sebelum mengajukan suatu pinjaman. Putuskan dengan bijak dan cerdas agar tidak menyesal nantinya.

 

Artikel ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Cermati.com. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Cermati.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com