OPEC menyatakan, penurunan permintaan minyak di pasar internasional dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 diprediksi merosot 0,6 persen menjadi sebesar 2,4 persen akibat melemahnya perekonomian sejumlah negara maju dan dampak serangan Covid-19.
Faktor utama lain perubahan ICP Maret, jelas Agung, adalah keputusan Arab Saudi menurunkan harga jual minyak mentah mereka untuk merebut pangsa pasar dan berencana meningkatkan produksi setelah Rusia menolak bergabung dalam rencana tambahan pemotongan produksi OPEC+.
"Hal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar atas kondisi yang telah over supply," kata Agung.
Baca juga: Trump Telepon Putin, Harga Minyak Mentah Naik
Sedangkan menurut Tim Harga Minyak Indonesia, crude oil throughput kilang-kilang di Jepang berkurang sebesar 2,81 juta barrel per hari dibandingkan kapasitas kilang sebesar 3,52 juta barel per hari di akhir bulan Maret 2020 jadi faktor penentu di kawasan Asia Pasifik.
Crude oil throughput adalah total volume minyak mentah yang tersedia bagi pembeli setelah transfer dari penjual ke pembeli.
Selain itu, kilang-kilang di Korea Selatan juga mengurangi konsumsi minyak mentah AS dan beralih ke minyak mentah Timur Tengah seiring berkurangnya WTI-Dubai serta diskon harga minyak mentah Timur Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.