Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, 56 Persen Warga Jabodetabek Diprediksi Tak Mudik

Kompas.com - 05/04/2020, 19:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana B Pramesti menyebut, sebanyak 56 persen warga Jabodetabek diprediksi memilih untuk tidak mudik.

Adapun sisanya, yakni 37 persen warga Jabodetabek mempertimbangkan untuk mudik dan 7 persen telah melakukan mudik.

Angka ini berdasarkan hasil survei BPTJ sebelum diberlakukannya Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2020 terkait Pembatasan Penggunaan Moda Transportasi untuk Mengurangi Pergerakan Orang dari dan ke wilayah Jabodetabek selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

Baca juga: Simpang Siur Larangan Mudik Lebaran 2020 Akhirnya Terjawab

"Kenapa kami membuat SE itu? Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan dari Badan Litbang, hampir 30.000 responden di mana dalam survei itu hasilnya antara lain, yang tidak mudik 56 persen, belum mudik 37 persen, dan yang ingin mudik itu adalah 7 persen," kata Polana dalam diskusi melalui konferensi video, Minggu (5/4/2020).

Dia kembali menjelaskan, 37 persen orang yang memilih mempertimbangkan untuk mudik bila dihitung secara akumulasi angka begitu banyak.

Dengan demikian, tak heran bila SE tersebut menjadi suatu rekomendasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Tapi 37 persen yang belum mudik, itu bisa mudik bisa dia tidak mudik. 37 persen dari warga di Jabodetabek cukup banyak, sekitar 29 juta (penduduk)," ujarnya.

Baca juga: Meredam Mudik dan Skenario Ekonomi 2020

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memutuskan tidak akan melarang masyarakat mudik lebaran di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Hal ini diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas pada Kamis (2/4/2020).

"Diputuskan tidak ada pelarangan mudik resmi dari pemerintah," kata Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan seusai rapat.

Saat ditanya alasan pemerintah tak melarang mudik, Luhut menyebut ada kemungkinan larangan yang diterbitkan pemerintah juga tak akan diindahkan oleh masyarakat.

"Orang kalau dilarang, (tetap) mau mudik saja gitu. Jadi kita enggak mau (larang)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com