Namun akibat situasi ekonomi global dan nasional saat ini, deviden justru diperkirakan turun sebesar 50 persen dibandingkan 2020.
“Berarti hampir seluruh BUMN akan menurun pendapatannya,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, Perum Bulog yang dulu bertahan dan memperoleh laba dengan melaksanakan penugasan raskin atau rastra.
Baca juga: Ini Bank-bank dengan Bunga Deposito Tertinggi di Awal Pekan
Namun setelah berubahnya penugasan, perusahaan terus mengalami penurunan pendapatan dan dalam menghadapi tekanan utang jangka pendek karena kekurangan kas dan inventaris yang menumpuk.
Hal sama juga juga terjadi pada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang juga akan terdampak dengan pelemahan nilai tukar rupiah dan subsidi yang naik signifikan.
“Memang berat, namun demikian kami tetap optimis dan mendorong agar Menteri BUMN melahirkan strategi dan cara menghadapinya, serta mempersiapkan manajemen resiko dan mitigasi yang tepat agar bisa menjaga kinerka BUMN dan bahkan kedepan meningkatkannya,” tegasnya.
Baca juga: Sensus Penduduk Online Sampai 29 Mei, Sudah Isi Belum?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.