Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Laut Bisa Dimanfaatkan untuk Kirim APD ke Berbagai Daerah

Kompas.com - 06/04/2020, 15:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyatakan siap memaksimalkan peran tol laut di tengah pandemi virus corona

Tol laut selama ini menjadi tumpuan logistik, khususnya ke daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan).

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan,  beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melakukan koordinasi dan meminta dukungan untuk pengiriman alat pelindung diri (APD) ke berbagai pelosok di Indonesia.

Baca juga: Pengusaha Minta Penyelenggaraan Tol Laut Libatkan Seluruh Pihak

Hal ini pun diakui Wisnu langsung direspons oleh Kemenhub.

"Tol laut bisa dimanfaatkan membantu distribusi barang di tengah pandemi virus. Bahkan, kami sudah menggratiskan distribusi APD ke Tahuna, Sulawesi Utara," kata Wisnu dalam siaran pers, Senin (6/4/2020).

Ia menambahkan untuk mendukung hal tersebut pihak juga telah menerbitkan surat ditujukan kepada Dirut PT Pelni, Dirut PT Djakarta Lloyd, Dirut ASDP Fery, Dirut PT Temas Tbk, Dirut PT Pelangi Tunggal Ika, dan Dirut PT Luas Line, untuk mendukung dan membantu pengiriman APD melalui tol laut dengan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Menurut Wisnu, APD yang dapat diangkut adalah APD yang dibutuhkan dalam menangani Covid-19, yaitu Penutup kepala/nurse cap, Kacamata pelindung/safety goggle, Pelindung wajah dan masker (masker N95 dan masker surgical), Penutup telinga, Jas Lab/Apron/Cover All Suit, Sarung tangan, dan Pelindung kaki/pelindung sepatu (sepatu boots/safety shoes).

"Tol Laut siap dimaksimalkan untuk mengatasi arus logistik yang terhambat akibat pembatasan kapal penumpang yang masuk ke daerah tujuan," ujar Wisnu.

Baca juga: Kemenhub Ungkap 5 Modus Monopoli Tol Laut

Capt Wisnu mengungkapkan tol laut saat ini melayani 26 trayek menggunakan 26 kapal dengan 99 pelabuhan singgah di seluruh Indonesia.

Adapun 26 kapal yang digunakan untuk tol laut terdiri atas 14 kapal negara, 5 kapal milik Pelni, 5 kapal milik ASDP, dan 2 kapal swasta.

Pola subsidi tol laut ini diberikan untuk tiga hal, yakni operasional kapal, kontainer dan muatan.

Sementara itu, pengamat kemaritiman dari ITS Raja Oloan Saut Gurning mengatakan, peranan tol laut bisa dioptimalkan saat menghadapi pandemi virus corona, yakni untuk menekan timbulnya disparitas harga di daerah.

"Aktivitas tol laut harus mendapatkan dukungan dan kemudahan dari semua pihak karena mengingat pandemi ini dapat menimbulkan gangguan permintaan dan penawaran barang yang diangkut menggunakan tol laut," terang Saut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com