Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Melonjak 48 Dollar AS, Ini Pemicunya

Kompas.com - 07/04/2020, 07:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada akhir perdagangan Senin (6/4/2020) waktu setempat, (Selasa pagi WIB).

Kenaikan ini dipicu oleh investor yang memindahkan aset-aset mereka ke logam mulia untuk melakukan lindung nilai terhadap dampak ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak 48,2 dollar AS atau 2,93 persen, ditutup pada 1.693,9 dollar AS per ounce.

Emas mendapat dukungan karena investor khawatir bahwa dana talangan pemerintah dan suku bunga rendah akibat Covid-19 akan menyebabkan masalah inflasi ketika digabungkan bersama.

Baca juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 3.000

Permintaan kontra-inflasi di kalangan investor begitu tinggi sehingga penguatan dalam dollar AS dan ekuitas AS tidak cukup mengimbangi momentum kenaikan yang ditimbulkan oleh kekhawatiran inflasi.

Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 poin atau 0,09 persen ke level 100,67 pada pukul 17.50 GMT. Sementara indeks Dow Jones Industrial Average naik 1.245,42 poin atau 5,92 persen ke level 22.297,95 pada pukul 18.00 GMT.

"Permintaan fisik terus mendominasi dan mendukung harga emas harga. Sejumlah besar stimulus secara efektif mendilusi mata uang sehingga permintaan emas datang dari segala arah," kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, seperti dikutip oleh Reuters.

Dollar AS berhenti menguat terhadap sebagian besar mata uang, tetapi melanjutkan kenaikannya terhadap yen Jepang seiring laju kematian dari virus corona di Eropa yang melambat sementara kematian di Jepang dan tempat lain di Asia mengalami percepatan.

Baca juga: Investasi Emas Online, Ini Untung dan Ruginya

Ilustrasi dollar ASThinkstock.com Ilustrasi dollar AS
Jepang akan memberlakukan keadaan darurat di Tokyo dan enam prefektur lainnya pada Selasa untuk menahan virus corona, sementara pemerintah menyiapkan paket stimulus 990 miliar dollar AS untuk melunakkan pukulan terhadap ekonomi.

Pandemi telah menginfeksi lebih dari 1.250.000 orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 68.400 kematian, menurut penghitungan Reuters.

Investor sedang menunggu laporan mengenai lowongan pekerjaan dan kredit konsumen pada Selasa waktu setempat, rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (8/4/2020), klaim pengangguran mingguan, indeks harga produsen, indeks sentimen konsumen, dan persediaan grosir pada Kamis (9/4/2020), bersama dengan indeks harga konsumen pada Jumat (10/4/2020).

Para analis mencatat bahwa data ini, sebagian besar dari Maret, akan memberikan investor melihat dampak ekonomi Covid-19 terkait langkah-langkah yang dilakukan selain masalah pekerjaan.

Sementara logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman Mei naik 67,5 sen atau 4,66 persen, menjadi 15,169 dollar AS per ounce. Kemudian platinum untuk pengiriman Juli naik 13,9 dollar AS atau 1,94 persen ke posisi 732 dollar AS per ounce.

Baca juga: Harga Emas Antam Bisa Tembus Rp 1 Juta Per Gram?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com