Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gulingkan AS, China Jadi Pemimpin Dunia dalam Pengajuan Paten

Kompas.com - 08/04/2020, 10:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.comChina tahun lalu menjadi pemimpin dunia dalam pengajuan paten internasional, menggulingkan Amerika Serikat (AS) yang memegang posisi teratas selama lebih dari empat dekade.

Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) mengatakan, China sepanjang 2019 mengajukan 265.800 aplikasi paten internasional, naik 5,2 persen dari 2018. Ini merupakan rekor terbanyak.

Sistem kompleks WIPO, lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam mendaftarkan paten internasional melibatkan banyak kategori.

Dalam kategori utama, Patent Cooperation Treaty (PCT), China menduduki peringkat satu untuk pertama kali lebih dari empat dekade, dengan pengajuan 58.990 aplikasi.

Baca juga: Indeks Kekayaan Intelektual Indonesia Bertengger di Peringkat ke-45

Dengan begitu, Tiongkok melampaui AS yang hanya mengajukan 57.840 aplikasi, dan yang telah menduduki peringkat teratas untuk kategori PCT sejak sistem berlaku sejak 1978 silam.

Mengekor China dan AS di peringkat berikutnya secara berturut-turut, WIPO mengungkapkan, adalah Jepang, Jerman, dan Korea Selatan sebagai pelapor paten lima teratas dunia.

"Pertumbuhan China yang cepat untuk menjadi pengarsip aplikasi paten internasional melalui WIPO menggarisbawahi perubahan jangka panjang dalam lokus inovasi menuju Timur," kata Direktur Jenderal WIPO Francis Gurry

"Dengan pemohon (paten) yang berbasis di Asia kini memiliki lebih dari setengah dari semua aplikasi PCT," ujar dia dalam sebuah pernyataan, Selasa (7/4), seperti dikutip Channelnewsasia.com via Kontan.co.id, Rabu (8/4/2020).

Laporan WIPO menunjukkan, pemohon yang berbasis di Asia menyumbang 52,4% dari semua pengajuan paten. Sementara Eropa dan Amerika Utara masing-masing menyumbang kurang dari seperempat.

Untuk tahun ketiga secara berturut-turut, raksasa telekomunikasi asal China, Huawei Technologies, menduduki peringkat global pada 2019, dengan mengajukan 4.411 aplikasi PCT.

Padahal, ada kampanye tanpa henti oleh Washington, yang telah melobi sekutu di seluruh dunia untuk menghindari peralatan telekomunikasi perusahaan itu dengan alasan keamanan, dan perang dagang AS-China.

Posisi berikutnya adalah Misubishi Electric Corp dari Jepang, yang mengajukan 2.661 aplikasi, Samsung Electronics dari Korea Selatan dengan 2.333 pengajuan, dan Qualcomm Inc asal AS dengan 2.127 pengajuan.

Gurry, yang akan mengundurkan diri pada akhir September nanti setelah 12 tahun di pucuk pimpinan WIPO, menyatakan, pada 1999 lalu, organisasinya hanya menerima 276 aplikasi paten dari China.

"Hampir 59.000 pengajuan tahun lalu menandai peningkatan 200 kali lipat hanya dalam 20 tahun," ujarnya.

Sementara kekayaan intelektual semakin menemukan dirinya di jantung persaingan global, Gurry mengatakan, "penting untuk semua pihak ingat bahwa inovasi bukanlah permainan zero-sum".

"Peningkatan dalam inovasi global berarti obat-obatan baru, teknologi komunikasi, solusi untuk tantangan global yang menguntungkan semua orang, di mana pun mereka tinggal," tegasnya.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Gulingkan AS, China jadi pemimpin dunia dalam pengajuan paten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com