Hingga Penutupan Perdagangan, IHSG Betah di Zona Merah

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (8/4/2020).

Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 4.626,69 atau turun 151,94 poin (3,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 4.778,63.

Sebanyak 81 saham melaju di zona hijau dan 335 saham merah. Sedangkan 117 saham lainnya stagnan.

Baca juga: Penutupan Perdagangan Sesi I, IHSG dan Rupiah Melemah

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 6,1 triliun dengan volume 6,9 miliar saham.

Indeks bursa Asia juga terpantau turun. Indeks Hang Seng Hongkong terpantau turun 1,17 persen, disusul oleh indeks Strait Times Singapura yang juga turun 1,43 persen.

Sementara itu, indeks komposit Shanghai juga terpantau turun 0,19 persen demikian juga dengan indeks saham unggulan LQ 45 yang turun lebih dari 4 persen.

Sementara itu, bursa saham Eropa juga dibuka merah dengan indeks FTSE yang turun 1,73 persen dilanjutkan dengan pelemahan indeks Xetra Dax yang juga turun 1,31 persen.

Baca juga: Pembukaan Perdagangan, IHSG Langsung Melorot

Seluruh sektor di Indonesia seperti sektor perbankan, konstruksi, properti dan resources terpantau berada di zona merah.

Namun, sektor consumer yang terpantau hijau adalah perusahaan Mayora Indah dengan kode emiten MYOR yang berhasil naik 1,07 persen dengan net buy sebesar Rp 362,12 juta.

Adapun top gainer saham unggulan sore ini antara lain Indofarma (INAF) dengan kenaikan 7,8 persen, Siloam Hospital (SILO) dengan kenaikan 5,56 persen, Kimia Farma (KAEF) dengan kenaikan 5,1 persen, Matahari Putra Prima (MPPA) dengan kenaikan 3,3 persen.

Sementara top loser antara lain Wijaya Kusuma (WIKA), Bank BNI (BBNI), Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Kalbe Farma (KLBF) yang masing-masing turun hampir 7 persen.