Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Pembatasan Sosial, PGN Terapkan Catat Meter Mandiri dan Dorong Pembayaran Daring

Kompas.com - 08/04/2020, 19:56 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

“Harapannya, PGN bisa membantu menurunkan risiko paparan 100 persen di wilayah tersebut,” tukasnya.

Pembayaran tagihan secara daring

Selain pencatatan mandiri, Dilo menyebut, PGN juga menghadirkan kemudahan lainnya untuk pembayaran tagihan gas agar terus bisa menerapkan gerakan #dirumahaja.

Caranya, lanjutnya, adalah melalui pembayaran daring di beberapa channel, seperti Gopay, Tokopedia, LinkAja, dan Klik Indomaret.

Pelanggan bahkan dapat membayar tagihan gas melalui smartphone masing-masing melalui channel pembayaran digital, sehingga pelanggan tidak perlu keluar rumah,” terangnya.

Dilo menyebut cara pembayaran via daring ini cukup mudah. Pelanggan cukup log-in pada halaman channel pembayaran dari, lalu memasukkan ID pelanggan.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, PGN Tetap Berupaya Selesaikan Proyek Strategis

Selanjutnya, akan muncul informasi jumlah tagihan gas bumi PGN yang harus dibayar. Jika proses pembayaran berhasil, maka akan muncul bukti pembayaran.

Ta hanya itu, dalam rangka mendukung gerakan #dirumahaja dan merayakan Hari Konsumen Nasional, PGN menawarkan promo special bagi Pelanggan Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.

Promo tersebut berupa cashback 2 persen sampai dengan Rp 50.000 menggunakan Tokopedia sebagai channel pembayaran.

Untuk mendapatkan promo ini, pelanggan cukup memasukkan kode TOPEDPGN. Kode promo tersebut berlaku pada periode 6-20 April 2020.

Mengurangi risiko penyebaran virus

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, langkah-langkah tersebut diharapkan untuk mengurangi risiko paparan dan penyebaran virus, baik untuk pekerja maupun pelanggan.

Baca juga: PGN Pasok Kebutuhan Gas di Wisma Atlet Kemayoran

Dia menekankan, upaya untuk mengoptimalkan teknologi yang ada ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan, mengingat pentingnya pembatasan sosial saat ini.

“Status darurat bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini, membuat tim pemeliharaan jargas PGN kesulitan untuk mendatangi langsung rumah-rumah pelanggan,” katanya.

Selain itu, langkah ini juga dilakukan menyusul penutupan akses atau isolasi dan potensi diterapkannya karantina wilayah oleh pemerintah atau pun masyarakat.

“Kami berharap pelayanan dan pembayaran online ini bisa berjalan lancar dan optimal,” ungkap Rachmat.

Dia menambahkan, langkah ini juga diambil karena PGN berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covdi-19.

Baca juga: Selama 3 Bulan, PGN akan Salurkan Gas ke RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran

Untuk itu, lanjutnya, PGN berharap dengan kebijakan ini dapat menjadi salah satu tindakan efektif dalam rangka mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19 secara maksimal.

“PGN juga akan berupaya optimal supaya selama kebijakan ini berjalan sesuai yang ditargetkan dan pelanggan tetap nyaman dalam menggunakan gas PGN untuk produktivitas sehari-hari,” tuturnya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait kebijakan atau layanan pencatatan mandiri, PGN menyediakan layanan telepon melalui Contact Center 1500645.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com