Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Pemerintah Bakal Guyur 250.000 Ton Gula ke Pasar

Kompas.com - 08/04/2020, 20:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan 250.000 ton gula untuk dilepas ke pasar. Hal ini sebagai upaya menstabilkan harga gula di pasaran.

"Kendali terhadap bahan baku gula pasir maupun gula putih kita sudah siapkan dan kita tidak bergantung dengan impor ke negara lain yang kita harapkan segera masuk," ucapnya saat meninjau pabrik gula PT Angels Products di Cilegon, seperti dikutip dalam siaran persnya, Rabu (8/4/2020).

Adapun kunjungannya ke pabrik gula itu untuk mengecek ketersedian stok di masa pandemi corona dan menghadapi bulan puasa maupun hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Redam Melonjaknya Harga, Mendag Sidak Pabrik Gula

Menurut Mentan, beberapa industri memang menerima penugasan terkait kelangkaan gula.

"Kami sudah memastikan ketersedian stok gula khususnya gula yang memang menjadi penugasan pemerintah kepada beberapa industri didalam mengambil sebuah sikap cepat agar kelangkaan gula yang ada dapat diatasi sesegera mungkin sesuai dengan perintah Bapak Presiden," ujarnya.

Berdasarkan Permendag no. 7/2020 tentang harga acuan, harga eceran tertinggi (HET) gula yakni Rp 12.500 per kilogram. Namun saat ini harga di pasar Rp18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram.

Oleh karena itu, Syahrul menegaskan pihaknya bersinergi dengan kementerian terkait dan kepolisian secepatnya menstabilkan harga. Kesiapan dalam negeri terus diupayakan serta impor dari negara lain yang diharapkan dapat segera masuk termasuk upaya yang dilakukan Kementan dalam menangani isu kelangkaan.

"Intinya bulan Puasa maupun Lebaran nanti, Insyah Allah tidak ada hal yang perlu menjadi kekhawatiran kita bahkan tidak hanya di Jabodetabek saja namun di seluruh Indonesia," terangnya.

Baca juga: Gula hingga Bawang Putih Langka di Pasar, Impor Jadi Jalan Keluar

Selain itu untuk menjaga kestabilan distribusi pangan, Kementan bersama satgas pangan dari Polri terus berupaya untuk kelancaran dan kemudahan akses pangan.

Sementara Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim)  Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementan, Kementerian Perdagangan serta Kementerian Perindustrian setiap hari melakukan evalusi terkait gula.

"Dari evaluasi tersebut kita bisa menghitung berapa ketersedian gula yang ada di masyarakat seperti hari ini kita sudah cek bahwa ketersedian gula di Jabodetabek melebihi kebutuhan gula," kata Sigit .

Dia menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam pengawasan ketersediaan dan distribusi pangan, apalagi di masa wabah corona dan bulan Ramadhan nanti.  Menurut dia, saat ini sudah ada 15 kasus yang sedang ditangani Bareskrim terkait penimbunan pangan.

"Satgas pangan juga selalu melakukan pemantauan harga pangan jika harga melebihi harga pasaran maka kita akan telusurin dan kita beri sanksi yang tegas jika ada terjadi penimbunan," tegasnya.

Baca juga: Bulog dan RNI Impor 100.000 Ton Gula untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com