Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wastafel Portabel Produksi BLK Lembang Mulai Didistribusikan

Kompas.com - 08/04/2020, 21:50 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebanyak dua puluh wastafel portabel sistem infus sabun cair produksi instruktur dan pegawai Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang Jawa Barat, mulai didistribusikan.

“Ini merupakan bentuk dukungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Ditjen Binalattas terhadap pencegahan penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19),” kata Kepala BLK Lembang Tuti Haryanti, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Tuti, usai menyerahkan wastafel produksi BLK Lembang kepada Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, di kediaman Aa, Rabu (8/4/2020).

Tuti menambahkan, penyerahan wastafel bertujuan untuk menjaga kebersihan para garda terdepan penanganan Covid-19.

Mereka adalah petugas kesehatan, TNI, Polri, pemerintah, serta masyarakat pencari nafkah harian, seperti tukang ojek dan pedagang.

Baca juga: Alat Pencegahan Covid-19 Produksi BLK Mulai Dibagikan ke Seluruh Indonesia

Rencananya, enam belas dari dua puluh unit wastafel tersebut akan ditempatkan di Alun-Alun Lembang, Pasar Lembang, dan area publik lain yang menjadi tempat masyarakat berkumpul.

“Empat wastafel lainnya akan didistribusikan kepada institusi di luar Kabupaten Bandung Barat,” kata Tuti.

Sebelumnya, pada Rabu (1/4/2020) BLK Lembang juga membagikan 1.000 botol hand sanitizer dan 500 buah masker ke Polsek Lembang, Koramil Lembang, kantor desa, dan Puskesmas di sekitar Lembang.

Tuti berharap, wastafel produksi BLK Lembang tersebut dapat memberi manfaat optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com