Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gratis Rapid Test Covid-19 dari Halodoc dan Gojek, Ini Caranya

Kompas.com - 09/04/2020, 16:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Halodoc dan Gojek meluncurkan akses tes cepat (rapid test) Covid-19 melalui mekanisme drive thru untuk masyarakat umum melakukan skrining awal.

Upaya ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam menerapkan mekanisme skrining terarah secara lebih luas bagi masyarakat yang kemungkinan terpapar Covid-19.

Dalam pelaksanaannya, Halodoc juga bekerja sama dengan Gojek, Rumah Sakit Mitra Keluarga sebagai tim medis lapangan dan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) sebagai penyedia area pelaksanaan tes tersebut.

Baca juga: Lawan Corona, BUMN Beli Alat PCR Berkapasitas hingga 10.000 Tes Per Hari

CEO Halodoc, Jonathan Sudharta menjelaskan, pelaksanaan rapid test massal, berperan penting dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

“Dengan dukungan teknologi, rapid tes ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan skrining awal yang mudah, akurat, dan sejalan dengan himbauan physical distancing untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat,” kata Jonathan melalui siaran media, Kamis (9/4/2020).

Saat ini, layanan test drive thru ini tersedia bagi warga yang berdomisili di Jakarta dan tidak dikenakan biaya untuk penyediaan alat rapid test dan jasa tenaga medis yang menjalankan pemeriksaan, selama periode 10 April - 17 April 2020.

Co-CEO Gojek Group, Andre Soelistyo juga mengatakan, melalui kolaborasi Halodoc dengan Gojek, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa mengakses tes cepat (rapid test) Covid-19 untuk mengurangi penyabaran virus corona.

“Penyebaran Covid-19 akan semakin mudah terpetakan dan bisa ditekan penyebarannya,” ungkapnya.

Baca juga: Datangkan 1 Juta Rapid Test Kit Corona, Pengusaha dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Galang Donasi

Proses rapid test yang disediakan Halodoc tergolong mudah dan sesuai dengan arahan pemerintah, yaitu hanya dijalankan terhadap pasien berisiko sedang dan tinggi.

Adapun bagi Anda yang ingin melakukan rapid test ini, cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah, konsultasi jarak jauh dengan dokter yang khusus menangani Covid-19 lewat aplikasi Halodoc melalui aplikasi Gojek dengan memilih shuffle card Check COVID-19 yang tersedia pada tampilan aplikasi Gojek.

Selanjutnya, jika dokter menilai pengguna perlu dirujuk untuk melakukan rapid test sebagai tes lanjutan, maka pengguna cukup melakukan registrasi dengan menekan tombol Book Appointment pada rangkuman chat dokter untuk menentukan tempat dan waktu pemeriksaan.

Pada saat melakukan pemeriksaan, pengguna dihimbau untuk datang ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi, atau menggunakan layanan transportasi online dengan tetap memperhatikan panduan keamanan selama perjalanan.

Sementara untuk hasil pemeriksaan akan diinformasikan 1 hari setelahnya melalui SMS atau aplikasi Halodoc. Jika hasilnya positif, maka akan direkomendasikan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter di Halodoc untuk menentukan penanganan selanjutnya, misalnya isolasi mandiri maupun pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca juga: Gara-cara Corona, Traveloka PHK 100 Karyawan?

Pemeriksaan rapid test ini akan menggunakan sampel darah untuk diuji. Darah yang diambil kemudian akan digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin, yakni antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Sehingga, pasien pada tahap awal infeksi dapat diidentifikasi lebih cepat.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam berbagai kesempatan juga menekankan urgensi kehadiran layanan tes yang efektif bagi masyarakat luas. Berdasar data WHO, sekitar 80 persen pasien Covid-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan, dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu dirawat di rumah sakit .

“Sebagai tim medis yang akan membantu proses pelaksanaannya, kami berharap inisiatif ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas. Sehingga, pencegahan penularan Covid-19 di wilayah Jakarta ini dapat semakin efektif dan sekaligus mampu meringankan beban kami sebagai tenaga medis,” ungkap CEO Rumah Sakit Mitra Keluarga, Rustiyan Oen.

Baca juga: Virus Corona Bisa Sebabkan 500 Juta Orang di Dunia Jatuh Miskin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com