KOMPAS.com - Nyaris seluruh penduduk Indonesia pasti mengenal pohon pisang. Disebut pohon lantaran tumbuhan berbatang lunak (terna) ini memiliki kelengkapan fisik untuk memenuhi kategori pohon.
Ada daunnya yang berbentuk besar dan memanjang. Tumbuhan pisang, selain memiliki batang, juga memiliki kelengkapan akar, bunga, dan buah.
Pisang yang termasuk famili musaceae, tulis laman ilmubudidaya.com, tumbuh subur di daerah tropis seperti layaknya di Indonesia.
Asal mendapat banyak sinar matahari, pohon pisang bisa bertumbuh.
Catatan paling menarik dari pohon pisang adalah pohon ini hanya berbuah satu kali sepanjang hidupnya.
Tebanglah pohon pisang yang sama sekali belum berbuah, niscaya pohon itu akan tetap hidup.
Filosofi yang bisa dipetik adalah, sebelum menghasilkan buah, pohon pisang tidak akan mati meski ditebang berkali-kali. Siklus alamiah tersebut, hebatnya, akan berlangsung selama 10 tahun.
Setelah menghasilkan buah dan menciptakan tunas baru, biasanya di bagian bawah, pohon pisang akan mati saat ditebang.
Hikayat tentang pisang sebagaimana cerita di atas, bukanlah hal kebetulan yang muncul di saat pandemi corona juga melanda Indonesia.
Kisah hebat tentang pohon pisang itu sudah tertanam dalam jiwa Thayeb Muhammad Gobel, salah seorang tokoh wirausaha Indonesia hingga kini.
Muhammad Gobel pada 60 tahun silam menjalin kemitraan dengan perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic.
"Tahun ini, kami merayakan 60 tahun kemitraan itu," kata putra Muhammad Gobel, Rachmat Gobel dalam pernyataan tertulis, Kamis (9/4/2020).
"Bapak kemudian memilih melakukan kerja sama, joint venture dengan Matshushita," kata Rachmat Gobel yang sekarang menjadi Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI).
Kerja sama dengan perusahaan asal Jepang pemilik merek Panasonic ini, imbuh dia, dipilih oleh ayahnya lantaran Matsushita sama-sama memiliki visi membangun industri dan melakukan investasi jangka panjang di Indonesia.