Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dengan Alsintan, Petani Nabire Bisa Panen Raya di Tengah Pandemi

Kompas.com - 11/04/2020, 13:56 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di tengah wabah virus Covid-19, sejumlah kelompok tani (poktan) di Kabupaten Nabire, Papua melakukan panen padi di lahan seluas kurang lebih 600 hektare pada Kamis (9/4/2020).

Padi yang dipanen merupakan jenis varietas Ciherang dan Cigeuilis dengan provitas rata-rata 3,5 ton per hektare.

Adapun poktan yang terdiri dari Ngudi Rejeki dan Bahagia tersebut merupakan kelompok pelaksana kegiatan Cetak Sawah Tahun Anggaran 2012 – bantuan dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/4/2020) memang memerintahkan jajaran Kementan agar memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Mentan Minta Pengusaha Pangan Jaga Stok dan Harga

"Saat ini mulai masa panen raya Maret-April, petani harus bisa memperoleh harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya," ujar Mentan SYL.

Terkait kegiatan panen tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nabire Syarifudin mengungkapkan, keberhasilan para petani tersebut tak terlepas dari dua faktor pendukung.

Pertama, kebutuhan pengairan pada areal tersebut didukung dengan tersedianya Bendungan Kalibumi yang secara kapasitas dapat melayani kebutuhan air untuk 6.400 hektare.

Kedua, ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) hasil bantuan dari Kementan, sehingga petani dapat melakukan pertanaman tiga kali dalam setahun atau indeks pertanaman 300.

Baca juga: Menilik Manfaat Besar Air dan Alsintan dalam Pertanian...

“Berkat pemanfaatan bantuan alsin (alat mesin), baik untuk pengelolaan lahan dan panen, beban petani menjadi ringan. Ini tentu berbeda apabila masih dilakukan manual,” kata Syarifudin.

Menurut Mentan SYL, persoalan pertanian tak terlepas dari urusan di lapangan, mulai dari persiapan bibit dan benih yang baik, budidaya yang tepat, hingga manajemen air yang efektif dan efisien. Semua ini wajib diperhatikan karena dengan begitu semua produktivitas akan meningkat.

“Ini adalah bagian dari konsolidasi, tekad dan kemauan kita agar besok kita siap kerja lebih baik dan terarah,” kata Mentan SYL.

Di sisi lain, Direktur Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy berharap usai panen tersebut para petani bisa segera menanaminya kembali dengan padi, sehingga produksi akan semakin meningkat dan Nabire bisa menjadi lumbung padi.

Baca juga: Dorong Kemandirian Petani, Kementan Siapkan KUR untuk Alsintan

“Mohon lahan dipelihara dengan baik. Bila sudah bisa ditanam dua kali setahun, terus (selanjutnya) diupayakan menjadi tiga kali setahun. Satunya lagi untuk menanam jagung,” terangnya.

Terkait alsintan, Sarwo Edhy juga berpesan agar petani memanfaatkannya semaksimal mungin, baik itu pompa, traktor roda dua maupun empat, rice transplater, dan sebagainya.

“Tolong bantuan alsintan dimanfaatkan betul. Jangan sampai terbengkalai. Penggunaan alsintan akan mempermudah dan mempercepat pengolahan lahan untuk tanam lagi selanjutnya." katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com