Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Miliarder Dunia Bantu Atasi Dampak Virus Corona

Kompas.com - 11/04/2020, 15:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Untuk membantu mengurangi dampak wabah ini, Yuan telah membuat perangkat lunak konferensi video gratis yang penggunaannya tanpa batas bagi anak sekolah TK hingga kelas XII. Bantuan ini diberikan kepada China, Jepang, Italia, dan AS.

5. Jack Dorsey

Salah satu pendiri dan kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey pada 7 April mengatakan, akan menyumbang 1 miliar dollar AS alias Rp 15,80 triliun dari kekayaan pribadinya untuk bantuan virus corona melalui dana filantropinya. Dorsey bercuit, jumlahnya setara dengan 28 persen dari kekayaannya.

Pada 8 April, kontribusi Dorsey sejauh ini merupakan sumbangan tunggal terbesar untuk pertarungan global virus corona.

6. Jack Ma

Pada bulan Januari, Jack Ma dari Alibaba menyumbangkan 14 juta dollar AS untuk mengembangkan vaksin virus corona.

Pada bulan Maret, Ma juga menyumbangkan 500.000 alat tes dan 1 juta masker ke AS, yang menghadapi kekurangan nasional.

Miliarder yang adalah orang terkaya di Asia ini juga telah mengirim alat tes dan pasokan medis ke negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

7. Jeff Bezos

Pada 20 Maret, unit cloud Amazon, Amazon Web Services, memberikan komitmen 20 juta dollar AS kepada AWS Diagnostic Development Initiative, sebuah program yang berupaya mempercepat pengembangan kit uji virus corona yang lebih cepat.

Pada tanggal 2 April, Jeff Bezos, yang mempertahankan posisinya tahun ini sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sebesar 113 miliar dollar AS, mengumumkan untuk menyumbangkan 100 juta dollar AS untuk Feeding America, sebuah organisasi nirlaba AS dengan jaringan makanan bank dan pantry makanan.

Baca juga: Miliarder China Ini Sumbang 2,6 Juta Masker untuk Kota New York

8. Li Ka-Shing

Pada bulan Februari, badan amal taipan Hong Kong Li Ka-shing menyumbangkan 100 juta dollar Hong Kong untuk membantu Wuhan, kota tempat wabah virus corona pertama kali terjadi.

Kembali ke negara asalnya, yayasan Li juga mendistribusikan 250.000 masker wajah ke organisasi kesejahteraan sosial dan rumah-rumah untuk para lansia.

9. Mark Zuckerberg

CEO Facebook Mark Zuckerberg menyumbangkan cadangan daruratnya sebesar 720.000 masker pada bulan Maret untuk diberikan kepada petugas kesehatan di AS.

Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, juga telah menempatkan dana sebesar 25 juta dollar AS di belakang upaya Bill Gates untuk mengembangkan perawatan terapeutik virus corona.

Chan Zuckerberg Initiative juga bekerja sama dengan UC San Francisco dan Stanford University untuk melipatgandakan kapasitas pengujian dan diagnostik Bay Area. Tim ini juga mendanai akuisisi dua mesin diagnostik virus corona yang disetujui FDA.

10. Mukesh Ambani

Mukesh Ambani's Reliance Industries mendirikan rumah sakit khusus virus corona pertama di Mumbai, India. Rumah Sakit Seven Hills ini memiliki total 100 tempat tidur.

Selain itu, Ambani telah menyumbang 67 juta dollar AS untuk dana darurat Perdana Menteri Narendra Modi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com