Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan: Petani Juga Pejuang untuk Melawan Covid-19

Kompas.com - 12/04/2020, 16:45 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah menanggulangi wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19).

"Tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian (Kementan) dan semua pelaku pembangunan pertanian," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (12/4/2020).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi pun menambahkan, petani juga merupakan pejuang untuk melawan Covid-19.

Hal itu karena dengan panen, sambung dia, maka pangan akan selalu ada sebagai imunitas utama untuk melawan Covid-19.

Menurut Dedi, pangan memegang peran yang sangat penting, yaitu hidup matinya suatu bangsa.

Baca juga: Kementan Upayakan Pemanfaatan Alsintan Melalui UPJA dan KUB

“Saat ini, pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis, tetapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” ujar Kepala BPPSDMP Kementan.

Untuk itu, Dedi pun menegaskan sektor pertanian tidak boleh sampai berhenti, apa pun yang terjadi.

Surplus beras di Sulteng

Harapan Kementan pun disambut petani di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang tetap bersemangat turun ke sawah untuk memenuhi stok pangan, meski di tengah pandemi.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Trie Iriany mengatakan, semangat penyuluh dan petani di wilayahnya berbuah manis.

Baca juga: Kementan Apresiasi Lampung Selatan yang Segera Miliki Perda LP2B

“Saat Covid-19 ini masuk ke Indonesia, Sulteng sudah menyiapkan stok pangan. Bahkan dari luas tanam tiga bulan sebelumnya, masih surplus beras sampai Juni sebesar 94.981 ton”, kata Trie.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali Andi Irman juga mengatakan, stok persediaan beras di Morowali sebagai bahan pangan pokok utama sangat cukup.

Pasalnya, imbuh dia, produksi beras di Kabupaten Morowali untuk tahun 2019 sejumlah 30.558,013 ton.

“Kebutuhan konsumsi masyarakat Morowali adalah 13.282 ton dari jumlah penduduk 121.296 jiwa, sehingga ketersediaan sampai bulan Desember 2019 masih surplus 17.276,01 ton,” ujar Andi.

Baca juga: Berpotensi Jadi Nomor Satu Dunia, Kementan Genjot Ekspor Arang Kelapa

Sedangkan kebutuhan untuk tahun 2020, sambung dia, pada Januari sampai Maret adalah 3.978 ton, sehingga sampai akhir Maret 2020, pihaknya masih surplus 13.298,01 ton.

“Apalagi di tingkat petani, saat ini mulai memasuki musim panen lagi untuk musim Tanam Pertama (MT I),” lanjut Andi Andi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com