JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, menyambut positif peluncuran Kartu Prakerja yang dipercepat.
Pemerintah telah meluncurkan Kartu Prakerja karena kondisi perekonomian nasional terdampak wabah Covid-19.
Program Kartu Prakerja menjadi salah satu stimulus untuk mengantisipasi para pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.
“Di tengah situasi perekonomian seperti saat ini, apapun atau semua bentuk stimulus yang diberikan oleh pemerintah sangat menolong sekali bagi para pekerja, terutama yang terkena PHK. Termasuk Kartu Prakerja ini yang paling membantu,” kata Hariyadi dalam pernyataan tertulis, Senin (13/4/2020).
Ia mengatakan, para pekerja yang terdampak wabah Covid-19 sangat mengharapkan bantuan.
“Terutama bagi banyak pekerja di sektor pariwisata yang terpaksa terkena dampaknya secara langsung, nilai uang tersebut sangat berarti buat mereka,” ujar dia.
Namun demikian, bentuk bantuan yang diberikan lewat Kartu Prakerja dinilai kurang sesuai dengan kebutuhan pekerja yang terimbas pandemi virus corona.
Sebagai informasi, pemerintah memberikan bantuan uang tunai serta pelatihan lewat program Kartu Prakerja senilai Rp 3.550.000.
“Kalau saya lebih mengusulkan berikan saja uang bantuan tunai saja. Pasalnya dalam kondisi saat ini pemberian untuk dana pelatihan juga tak bisa berjalan baik, karena situasi tidak memungkinkan untuk melakukan pelatihan,” ucapnya.
Ia menegaskan, para pekerja yang terimbas wabah Covid-19 lebih membutuhkan bantuan uang tunai untuk bertahan hidup.
Apalagi, ia melanjutkan, recovery perekonomian akibat pandemi Covid-19 diperkirakan berjalan lambat.
“Dalam waktu empat bulan ini recovery Covid dan penanganannya akan lambat. Bantuan tunai tentu lebih bermanfaat buat mereka yang terkena PHK,” ujarnya.
Pada umumnya, pekerja yang berpengalaman bekerja di sektor formal telah memiliki keterampilan yang memadai.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.