Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Ground Handling: Kami Belum PHK Karyawan...

Kompas.com - 13/04/2020, 18:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi perusahaan ground handling yang tergabung dalam Aliansi Ground Handling Indonesia (AGHI) mengakui rerata industri ground handling yang tergabung dalam asosiasi telah merumahkan karyawannya.

Hal tersebut dilakukan guna bertahan di tengah menurunnya pelayanan akibat wabah virus corona (Covid-19).

"Rata-rata kami sudah merumahkan seluruh staf kami. Karena enggak mungkin (kalau standby karyawan 100 persen) dengan gaji 100 persen (di tengah menurunnya pelayanan)," kata Wakil Ketua AGHI Aries Munandar kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Erick Thohir: Hanya 10 Persen BUMN yang Siap Berdiri Tegak...

Aries mengatakan, merumahkan karyawan merupakan cara yang dilakukan agar industri tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kendati dirumahkan, industri tetap berkomunikasi dengan para karyawan tersebut. Perseroan membuat kesepakatan agar pihaknya bisa menghubungi pekerja bila ada hal yang harus dikerjakan mengingat bandara tetap beroperasi.

Nantinya, karyawan tersebut digaji sesuai jam kerja yang diberikan saat penugasan itu. Namun, jam kerja karyawan yang tidak efisien dibanding hari normal tetap membuat rugi pendapatan karyawan dan perusahaan ground handling terkait.

"Kalau masuk biasanya bisa menangani 5-6 pesawat, bahkan sampai 10 pesawat. Namun karena penerbangan sedikit, kami menangani 1 pesawat kan rugi juga. Apalagi belum ada peraturan bagaimana mekanisme gaji per jam," ungkapnya.

Baca juga: Aktivitas Turun 80 Persen akibat Corona, Industri Ground Handing Minta Keringanan

Adapun untuk menjaga industri tetap tumbuh dan karyawan bisa bertahan, pihaknya meminta sejumlah keringanan kepada pemerintah dan Angkasa Pura I serta Angkasa Pura II.

Keringanan tersebut antara lain, pembebasan pengenaan Mininum Omzet Bruto (MOB), perpanjangan jangka berlakunya sertifikasi personil/SDM dan alat pendukung yang sudah dikeluarkan sebelumnya, penangguhan pembayaran pajak, serta penangguhan kewajiban pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

"Jadi sejauh ini kami belum melakukan PHK, kita baru merumahkan (pekerja). Dengan dirumahkan, industri akan membayar gaji sesuai gaji per jam. Tapi kalau 2 bulan ke depan masih berat, kami belum tahu. Kami harap diberikan keringanan," harap Aries.

Baca juga: 2,8 Juta Pekerja Diprioritaskan untuk Masuk Program Kartu Prakerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com