JAKARTA, KOMPAS.com - Harga komoditas emas terus menanjak di tengah pandemi virus corona. Kenaikan harga emas pun mengukuhkan posisi komoditas itu sebagai safe haven alias instrumen yang dianggap aman ketika ada risiko.
Pun saat ini banyak masyarakat melakukan transaksi emas, baik yang menjual maupun yang membeli dengan harapan kenaikan harga emas di tengah pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS.
“Ini bukanlah hal yang baru (kenaikan harga emas). Dari masa ke masa, emas selalu dipercaya masyarakat dunia sebagai investasi yang secara konsisten memberikan keuntungan yang luar biasa di saat terjadi gejolak ekonomi,“ kata Denny Ardhiyanto, CEO platform marketplace jual beli emas SehatiGold dalam keterangan tertulis, Senin (13/4/2020).
Baca juga: Investasi Emas Antam, Berapa Labanya?
Menurut Denny, setiap kejadian yang menakutkan pasar dunia semakin mendorong pelaku pasar untuk meninggalkan aset lainnya seperti pasar modal dan pasar uang dan masuk ke dalam pasar emas. Hal inilah yang telah mendorong harga emas secara signifikan.
Harga emas telah naik 20 persen sepanjang kuartal I 2020. Adapun semenjak pertengahan tahun 2019, kenaikan harga emas telah mencapai 50 persen.
Denny menuturkan, harga emas akan masih berpotensi naik dalam jangka waktu dekat. Sebab, penyebaran virus corona adalah krisis kesehatan dengan skala yang amat besar.