Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi di Startup Jeblok, Softbank Telan Kerugian Rp 197 Triliun

Kompas.com - 14/04/2020, 06:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Softbank menyatakan pihaknya akan membukukan kerugian besar. Kerugian disebabkan oleh jatuhnya nilai investasi di perusahaan teknologi (startup) andalannya.

Mengutip CNN, Selasa (14/3/2020), perusahaan memperkirakan kerugian hingga 1,35 triliun yen alias 12,5 miliar dollar AS, setara dengan Rp 197 triliun (kurs Rp 15.700 per dollar AS) pada tahun fiskal hingga Maret 2020. Padahal tahun sebelumnya, Softbank meraup laba lebih dari 2 triliun yen.

Faktor utama jebloknya kinerja Softbank disebabkan oleh kerugian investasi Softbank Vision Fund yang mencapai 16,7 miliar dollar AS atau Rp 263 triliun.

"Hal itu karena adanya penurunan nilai wajar investasi seiring dengan memburuknya pasar," ucap Softbank dikutip dari CNN, Selasa (14/3/2020).

Baca juga: Bos Softbank dan Tony Blair Akan Bertemu Jokowi Bahas Ibu Kota Baru

Kinerja perseroan juga terbebani akibat kerugian besar investasi Softbank Vision Fund sebesar 100 miliar dollar AS kepada startup satelit internet, OneWeb, dan provider co-working WeWork.

Di sisi lain, wabah virus corona yang membuat terbatasnya waktu kerja, perjalanan, maupun jarak sosial (social distancing) turut menekan portofolio startup global yang didukung Softbank, mencakup Uber, Didi, OYO, dan Grab.

Hal ini tentu membuat CEO Softbank, Masayoshi Son yang biasanya "main" berani terpaksa harus membangun pertahanan setelah beberapa nilai investasi terbesarnya runtuh satu-persatu.

Asal tahu saja, bulan lalu Son telah membuat pengumuman mengejutkan dengan menjual aset senilai 41 miliar dollar AS. Dana penjualan itu  digunakan untuk membeli kembali saham Softbank dan mengurangi besarnya beban utang perusahaan.

Son dan perusahannya kerap mengambil risiko dengan menyalurkan dana besar-besaran kepada startup di bidang balap sepeda, robotika, pertanian, dan bidang lain yang menurutnya penting di masa depan.

Dana yang digelontorkan pun tak tanggung-tanggung,  jumlahnya bisa ratusan juta bahkan miliaran dollar AS. Dana tersebut dapat membantu startup berkembang pesat dan meningkatkan valuasinya secara signifikan.

Baca juga: Manfaatkan Big Data untuk Properti, Lippo Karawaci Gandeng SoftBank

Namun bahkan sebelum virus corona menyerang, sudah ada sinyal-sinyal di beberapa investasi Softbank. Dua di antaranya adalah investasi terbesar Softbank yakni Uber dan WeWork.

Uber makin dijauhi investor setelah go public dengan harga sahamnya terus melorot di bawah harga IPO. Sedangkan WeWork gagal melakukan penawaran umum dan akhirnya meminta dana talangan dari Softbank.

Secara keseluruhan, lebih dari 7.300 karyawan telah kehilangan pekerjaan dari 1 lusin startup yang didukung Softbank dalam 4 bulan yang berakhir pada Februari 2020 lalu. Hal itu membuat rencana Son dalam Vision Fund seri kedua berubah.

"Saya pikir ukuran dana kami berikutnya harus sedikit lebih kecil, karena kami telah menyebabkan kekhawatiran dan kecemasan bagi banyak orang," kata Son.

Baca juga: Menko Luhut Berkilah Tolak Tawaran Investasi Softbank di Ibu Kota Baru


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com