JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (14/4/2020) diproyeksikan bakal kembali melemah. Kemarin indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup turun 0,54 persen pada level 4.623,89.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG berpotensi melemah seiring dengan mulai dirilisnya laporan keuangan perusahaan di berbagai belahan du.
Menurut dia, pasar memperkirakan laporan keuangan perusahaan akan menunjukkan data yang buruk akibat tedampak pandemi virus corona (Covid-19).
“Indeks hari ini kemungkinan akan melemah. Adapun faktor utamanya jika kita lihat AS dan Eropa memulai musim laporan keuangan mereka, walaupun di Indonesia laporan keuangan agak delay, tapi kita akan mencerna laporan keuangan dari AS dan Eropa sebagai dampak dari wabah corona,” kata Hans kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2020).
Baca juga: Harga Saham Turun, Bos BCA dan 2 Direksi Lakukan Aksi Beli BBCA
Hans menyebut, kinerja perusahaan yang turun akibat virus corona di negara-negara Asia termasuk Indonesia tertuang dalam laporan keuangan, termasuk laba perusahaan-perusahaan yang tidak beroperasi.
“Jadi faktor itu masih akan mendominasi pasar juga. Pelaku pasar di Asia termasuk di Indonesia mencerna potensi dampak kerusakan ekonomi akibat virus corona,” jelasnya.
Di sisi lain, penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang saat ini masih baru diberlakukan dinilai sebagian orang akan berdampak pada perekonomian. Namun, dampak tersebut masih dicerna, apalagi pemerintah secara tegas akan menindak siapa saja yang melanggar aturan tersebut.
Sementara itu, sentiment juga datang dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama negara mitra atau OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi minyak hingga 9,7 juta barel per hari mulai Mei hingga Juni 2020. Keputusan tersebut juga diproyeksi mampu meningkatkan harga minyak dunia setelah sempat terkoreksi hingga 40 persen sepanjang Maret 2020.
“Pasar merespons positif harga minyak tersebut, karena ada potensi negara OPEC + bakal menaikkan produksinya karena di AS ini ketika harga minyak rendah, maka produksinya turun, sementara ketika harga minyak naik produksi akan naik. Ini bisa membuat ngara OPEC dan OPEC + ikut naikin produksi,” tegasnya.
Hans memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak pada level 4.562 sampai dengan 4.393 dan resisten di level 4.700 sampai dengan 4.780.
Baca juga: PSBB Diterapkan, Saham-saham Ini Potensial Dapat Cuan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.