Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Pusing Tampung Tenaga Kerja Asing Selama Corona

Kompas.com - 14/04/2020, 09:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

 

"Pemerintah fokus pada penduduk Singapura sendiri, sementara untuk para pekerja asing penanganannya diserahkan kepada pihak ketiga dan pengelola asrama. Ini tidak cukup, pihak ketiga dan pemilik asrama tidak akan sanggup mengatasi masalah ini," ujar Jeremy Lim, Ketua Komite Pelayanan HealthServe, organisasi nirlaba yang menangani pekerja asing di Singapura.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Kemenhub Soal Ojol Boleh Bawa Penumpang

Kondisi para TKA di asrama-asrama penampungan jadi perdebatan di negara itu. Kementerian Tenaga Kerja Singapura dikritik karena kondisi penampungan yang jauh dari layak, seperti tempat yang kotor dan aturan yang memaksa penghuninya dilarang meninggalkan ruangan sepanjang hari.

Sebagian pekerja asing itu juga terpaksa memasak makanan sendiri karena enggan memakan makakan yang disediakan pemerintah. Sebuah laporan mengungkapkan, kalau anggaran makanan mereka hanya 140 dollar Singapura untuk setiap bulannya.

Selain masalah kondisi asrama dan makanan yang dinilai tak layak, para pekerja asing ini juga menghadapi ancaman PHK, upah yang tidak terbayar, dan kesulitan mengakses layanan kesehatan akibat wabah virus corona.

"Ketika jarak sosial sangat dekat di kamar asrama dengan penghuni mencapai 12-20 orang per kamar, itu akan meningkatkan risiko orang yang sehat tertular temannya yang sakit," menurut pernyataan organisasi advokasi pekerja migran lokal TWC2.

Baca juga: Yustinus Prastowo Diangkat Jadi Staf Khusus Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com