Angka tersebut meningkat secara jumlah jika dibandingkan dengan Agustus 2018 yang sebanyak 7 juta orang atau turun secara persentase yang sebesar 5,34 persen.
Baca juga: Ini 3 Cara Mengurangi Pengangguran di Indonesia Menurut Hanif Dhakiri
Sebelumnya Sri Mulyani juga sempat memaparkan, angka kemiskinan juga bakal mengalami peningkatan signifikan akibat pandemik virus corona.
Dalam situasi yang sangat berat, akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan hingga 3,78 juta orang.
Bendahara Negara itu pun menjelaskan, di dalam skenario perekonomian akibat pandemik virus corona yang telah disusun pemerintah, pertumbuhan ekonomi yang tadinya ditargetkan tumbuh di kisaran 5,3 persen tahun ini diproyeksi hanya akan tumbuh ke 2,3 persen.
Bahkan bila pandemik ini tidak segera diatasi, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 akan tumbuh negatif 0,4 persen.
"Untuk PDB saat ini kita estimasi dalam kondisi berat dan sangat berat. Baseline kita di 5,3 persen akan turun di 2,3 persen, bahkan jika situasi sangat berat mungkin juga menurun sampai negatif growth 0,4 persen," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: Tekan Jumlah Pengangguran, Lapangan Kerja Harus Lebih Banyak
Lebih lanjut dirinya menjelaskan tertekannya kondisi perekonomian tersebut bakal turut memberikan dampak sosial.
Angka kemiskinan, menurut dia akan meningkat hingga 1,1 juta orang untuk skenario berat. Sementara untuk skenario yang lebih berat, tambahan angka kemiskinan akan sebanyak 3,78 juta orang.
"Angka kemiskinan kita bisa naik dengan tambahan 1,1 juta orang atau skenario lebih berat kita akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.