Sementara itu lanjut Ivanovich, tercatat kepala desa yang tidak setuju warganya mudik lantaran alasan sosial sebesar 45,51 persen. Sementara itu 43,18 persen memilih alasan ekonomi.
"Memang kedua alasan ini di bawah dari alasan kesehatan. Kalau kita lihat alasan ekonomi, sekarang ekonomi sedang memburuk tapi kalau tidak mudik maka ada kemungkinan kondisi ekonomi bisa membaik," lanjut dia.
Ivanovich berharap dari hasil survei tersebut menjadi penting untuk bahan pertimbangan bagi masyarakat dan memutuskan tradisi mudik lebaran yang biasanya setiap tahun dilakukan.
Baca juga: Sri Mulyani: THR Untuk PNS Eselon III ke Bawah Cair, Namun Jumlahnya Berkurang
Survei ini dilakukan pada 10-12 April 2020 dengan menggunakan metode kuantitatif dengan sampel yang diambil secara acak dari desa per provinsi dengan jumlah sampel sebanyak 3.931 kepala desa di 31 provinsi di Indonesia.
Adapun margin of error survei ini yakni 1,31 persen.
Baca juga: Nasabah Pegadaian Harus Ajukan Permohonan agar Dapat Keringanan Kredit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.