Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Dunia Usaha Beradaptasi di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 14/04/2020, 21:27 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Tetap menjalankan protokol pemberantasan pandemi corona, dunia usaha beradaptasi di tengah situasi pembatasan seperti saat ini.

Provinsi DKI Jakarta sudah lebih dahulu menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketimbang wilayah-wilayah penyangganya.

Tercatat, PSBB di Jakarta sudah berlangsung mulai Jumat (10/4/2020) sampai dengan Kamis (23/4/2020).

Berkenaan dengan itu, protokol pemberantasan pandemi corona diterapkan mulai dari kewajiban di rumah saja, menjaga jarak antar-orang, penggunaan disinfektan, serta keharusan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir.

Rumah Makan Bebek Kepahiang Babase (BKB) di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Rumah Makan Bebek Kepahiang Babase (BKB) di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).
Aturan tersebut juga diikuti para pelaku usaha, utamanya sektor kuliner. Seperti yang ditetapkan Restoran Bebek Kepahiang Babase.

"Kami juga mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak," kata Corporate Communication Head Jaringan Restoran Bebek Kepahiang Babase (BKB) Nina Halim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4/2020).

Menurut Nina, BKB yang kini sudah memiliki 15 gerai di kawasan Jabodetabek tetap menjalankan bisnis seperti lazimnya dunia usaha makanan dengan memetik inspirasi dari upaya pemerintah memerangi corona.

"Kami saat ini hanya melayani take away (pesan antar). Pengiriman melalui ojek online (ojol)," ujar dia.

IlustrasiPixabay/Coyot Ilustrasi
Selain itu, BKB menerapkan pengukuran suhu tubuh pegawai sebelum masuk kerja, mewajibkan penggunaan masker bagi pegawai, hingga mengatur jarak antar-pekerja.

BKB juga menerapkan kebijakan mengatur jarak antrean pengemudi ojol yang tengah menanti pesanan.

"Kami juga memperbesar area ruang tunggu para ojol," ucap Nina.

Penelusuran menunjukkan layanan pesan antar itu bisa dilakukan lewat laman bebekbkb.com .

Donasi

Pada Selasa (14/4/2020), BKB mendonasikan 10.000 nasi kotak kepada tenaga medis, warga sekitar gerai-gerai BKB, serta pengemudi ojol.

Sebagai informasi, aksi sosial tersebut adalah kegiatan kali kedua.

BKB juga melanjutkan kegiatan untuk memberikan makanan kepada para tenaga medis di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta Timur.

Warga menggunakan masker saat melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga menggunakan masker saat melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

Sebelumnya, BKB mendonasikan makanan ke tenaga medis di sekitar gerai yakni di RS Fatmawati, RS Marinir Cilandak, dan RSUD Koja.

Langkah itu dilakukan demi menghindari adanya keramaian atau antrean yang berpotensi menjadi sarana penyebaran virus korona.

Sementara pembagian untuk para pengemudi ojol dilakukan di masing-masing gerai.

"Kami ingin mendekatkan hati dan mengucapkan terima kasih kepada para tenaga medis yang berjuang untuk kita semua, penduduk sekitar gerai Bebek BKB, dan pengemudi ojol," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com