Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat Pada Level Rp 15.575 di Sesi Penutupan

Kompas.com - 15/04/2020, 16:27 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot sore ini. 

Mengutip data Bloomberg Rabu (15/4/2020) rupiah ditutup pada level Rp 15.575 per dollar AS atau menguat 70 poin (0,45 persen) dibandingkan penutupan Selasa pada level Rp 15.645 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan kondisi pasar mulai stabil, yang tercermin dari data fundamental yang cukup bagus membuat rupiah menguat sore ini.

Sentimen positif juga datang dari kebijakan Bank Indonesia yang kemarin memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 4,5 persen, lending facility menjadi 5,25 persen dan deposit facility 3,75 persen.

Baca juga: Jeda Makan Siang, Rupiah Menguat tapi IHSG Bergerak Negatif

“Ini menandakan pasar kembali stabil dan optimis, sehingga arus modal asing kembali membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri. Ini merupakan berkah tersendiri bagi rupiah yang berhasil menjadi mata uang nomor satu di Asia,” ungkap Ibrahim.

Keputusan Bank Indonesia juga mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi.

Namun demikian BI tetap terus melihat adanya ruang penurunan suku bunga dengan rendahnya tekanan inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Siang ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan Indonesia (NPI) mencatat surplus di 740 juta dollar AS, atau lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 544 juta dollar AS pada Maret 2020.

Dalam rilisnya, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia bulan lalu adalah 14,09 miliar dollar AS atau turun tipis 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor tercatat 13,35 miliar dollar AS, turun 0,75 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

“Meski (ekspor) terkontraksi (tumbuh negatif), tetapi lebih landai dibandingkan ekspektasi pasar yaitu turun 6,5 persen. Impor juga lebih landai ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan penurunan 8,24 persen,” jelasnya.

Dari eksternal, pasar merespon positif usai Federal Reserve AS (The Fed) merilis program pinjaman besar terbaru semalam.

Presiden AS, Donald Trump mengatakan pinjaman ini bertujuan untuk membuka kembali ekonomi AS pada 1 Mei mendatang, ketika jumlah kematian akibat virus corona mulai menurun.

“Namun, investor masih berhati-hati karena dokter sekaligus ahli imunologi, Anthony Fauci memperingatkan tenggat waktu itu masih terlalu optimistis,” jelas Ibrahim.

Sementara itu, dalam laporan World Economic Outlook pertama sejak pandemi virus corona dimulai, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan PDB global akan menyusut 3 persen tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com