JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 7 universitas mendapatkan bantuan satu set lab tes virus corona (Covid-19) yang berbasis Reverse Transciption Polimerase Chain Reaction (RT PCR).
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui siaran pers.
"Kami memberikan bantuan full satu set lab yang terdiri dari mesin ekstraksi RNA automatis, PCR, swab kit, reagen untuk ekstraksi RNA, baik yang manual maupun automatis, dan test kit untuk PCR," ujarnya, jakarta, Kamis (16/4/2020).
Baca juga: PT Timah Revisi Laporan Keuangan, Ada Apa?
Tujuh universitas yang mencapat bantuan tersebut yakni Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Udayana dan Universitas Sumatera Utara.
"Laporan yang saya terima, distribusi alat sudah berjalan sejak minggu lalu dan akan terus berlanjut sampai minggu depan. Kita harapkan mulai minggu ini sudah mulai bekerja, dan minggu depan bisa full capacity 1.000 tes per hari untuk setiap lab,” kata Luhut.
Selain alat lab tes Covid-19, pemerintah juga telah membantu Gugus Tugas mendistribusikan alat-alat kesehatan meliputi baju pelindung, masker N95, kacamata medis, sarung tangan medis dan pelindung muka. Jumlah keseluruhannya mencapai lebih dari 1 juta unit.
Baca juga: Ini Daftar 18 Rumah Sakit yang Dapat Alat PCR dari BUMN
Luhut mengakui masih ada keterbatasan yang dihadapi dalam penanganan pandemi Covid-19, misalnya kurangnya reagen untuk ekstraksi RNA. Hal ini menghambat kecepatan dalam melakukan tes Covid-19 berbasis PCR.
“Dalam minggu depan, kita akan mendatangkan reagen ekstraksi RNA secara manual untuk 50.000 tes dan tambahan 50.000 tes secara gradual untuk reagen ekstraksi RNA secara automatis. Begitu datang akan kita distribusikan langsung kepada lab-lab yang membutuhkan," kata dia.
Dengan peningkatan kapasitas testing, Luhut yakin, strategi penanganan pandemik Covid-19 akan lebih baik sehingga jumlah korban bisa ditekan.
Baca juga: Pandemi Corona, Luhut Ingin Pengembangan Wisata Danau Toba Tetap Berjalan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.