Namun demikian, beberapa kendala seperti sinyal internet yang tidak stabil, dan kuota internet yang cukup besar membuat 28,7 persen jurnalis memilih lebih senang menerima siaran pers.
“Bayangkan jika sehari ada 5 konferensi daring, wartawan membutuhkan kuota internet yang memerlukan biaya yang lebih besar di tengah situasi seperti ini,” ujar dia.
Baca juga: Menkominfo: Penggunaan Internet Meningkat hingga 10 Persen
Idealnya, imbuh dia, siaran pers dapat dibagikan melalui pesan Whatsapp atau email segera setelah jurnalis masuk ke online room meeting.
Dengan begitu, jurnalis tetap bisa mengeksplorasi pertanyaan dan angle lainnya yang dibutuhkan.
“Press release juga membantu jurnalis jika koneksi tidak stabil, suara narasumber tidak jelas, ketinggalan materi atau kendala teknis lain sehingga mereka tetap mendapatkan informasi yang tepat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho menyayangkan beberapa pihak yang masih menyelenggarakan konferensi pers offline.
Padahal, sebagian besar penyelenggaranya kegiatan itu berasal kalangan pemerintahan.
Menurut dia, jurnalis yang harus meliput pemberitaan setiap hari sangat rentan terhadap paparan virus Covid-19 apabila banyak konferensi pers masih digelar secara offline.
“Konferensi pers tentang Covid-19 tapi wartawan yang meliput berdesakan tidak bisa menjaga jarak. Ini kan bertentangan dengan kebijakan pemerintah sendiri yang mengkampanyekan di rumah saja dan menjaga jarak atau physical distancing,” katanya.
Ia menambahkan, APPRI telah mengimbau berbagai pihak untuk tidak lagi menyelenggarakan konferensi pers offline dan justru memanfaatkan teknologi daring untuk membuat kegiatan media.
“Jurnalis memiliki kendala dalam mencari berita di lapangan dalam kondisi WFH. Namun, untuk meminimalisir gangguan teknis dan kendala yang mungkin terjadi, perlu adanya SOP yang menjadi pedoman pelaksanaan konferensi pers daring sehingga narasumber tetap bisa menyampaikan pesan dengan jelas kepada media,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.