Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Pertamina Diprediksi Merosot, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 16/04/2020, 17:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan PT Pertamina (Persero) tahun 2020 diproyeksi akan menurun dari tahun sebelumnya dan juga meleset dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengataka, potensi penurunan pendapatan ini utamanya diakibatkan oleh dua faktor, yakni melemahnya harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Pertamina sudah menyiapkan dua skenario penurunan pendapatan, yakni skenario berat dan skenario tidak berat.

Baca juga: Imbas Corona, Penjualan BBM Pertamina Terendah Sepanjang Sejarah

Untuk skenario berat, dengan asumsi harga minyak mentah dunia sebesar 38 dollar AS per barrel dan kurs rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 17.500, maka pendapatan Pertamina diproyeksi turun 38 persen dari RKAP 2020 dan turun 30 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019.

Sementara untuk skenario sangat berat, dengan asumsi harga minyak mentah dunia sebesar 31 dollar AS per barel dan kurs rupiah Rp 20.000, pendapatan perseroan diproyeksi turun 45 persen dari RKAP dan turun 39 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019.

"Dari skenario berat ini, penurunan pendapatan perusahaan jika dibandigkan RKAP itu 38 persen. Untuk skenario sangat berat, penuruannya 45 persen dibandingkan RKAP, karena penurunan ICP sangat berdampak dengan bisnis hulu Pertamina, jadi luar biasa di atas 40 persen," kata Nicke dalam rapat panitia kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: RS Pertamina Jaya Resmi Beroperasi Tangani Pasien Covid-19

Nicke mengakui, pandemi virus corona telah memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroan.

Munculnya pandemi virus corona mengakibatkan terjadinya kelebihan pasokan atau over supply minyak mentah di pasar global. Hal ini terjadi seiring dengan melemahnya pelemahan permintaan minyak mentah dari berbagai negara.

Lalu, pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang terjadi sejak pandemi corona muncul juga berpotensi merugikan Pertamina.

Pasalnya, Pertamina melakukan pembelian minyak mentah dari pasar global dengan menggunakan mata uang dollar AS yang terus menguat. Sementara itu perseroan harus menjual-nya ke pasar domestik dengan mata uang rupiah yang cenderung melemah.

"Ini dampaknya besar terhadap perusahaan," ucapnya.

Baca juga: Pertamina Beri Cashback 50 Persen untuk Ojol, Begini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com