Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Arab Saudi Terbitkan Surat Utang Tenor hingga 40 Tahun

Kompas.com - 16/04/2020, 17:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Al Jazeera

DOHA, KOMPAS.com - Arab Saudi secara resmi merilis surat utang alias obligasi Eurobond untuk mendukung keuangan negara di tengah anjloknya harga minyak dan pagebluk virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, sejumlah negara di kawasan Timur Tengah juga telah terlebih dahulu menerbitkan surat utang.

"(Arab Saudi) tidak punya pilihan lain kecuali meminjam dari pasar obligasi. Imbas harga minyak yang rendah dan sebentar lagi produksi juga lebih rendah, serta paket dukungan ekonomi yang diterapkan, defisit dan kewajiban pembiayaan pemerintah melonjak," kata Richard Segal, analis senior di Manulife Investment di London seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Harga Minyak Masih Anjlok, Arab Saudi Cari Utang

Obligasi tersebut diluncurkan pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat, dengan nilai pemesanan telah menembus lebih dari 42 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 660,4 triliun (kurs Rp 15.725 per dollar AS).

Arab Saudi menawarkan obligasi dollar AS tiga bagian dengan tenor masing-masing 5,5 tahun, 10,5 tahun, dan 40 tahun.

Bertindak sebagai pengelola penjualan obligasi tersebut adalah Citigroup Inc, Goldman Sachs Group Inc, dan HSBC Holdings Plc.

Sebelumnya, Qatar dan Abud Dhabi juga telah menerbitkan obligasi global dengan perolehan dana sekitar 17 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 267,3 triliun.

Kemudian, Israel pun pada awal bulan ini menerbitkan obligasi dengan perolehan dana 5 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 78,5 triliun.

Baca juga: Ada 9 Negara Eropa yang Berencana Terbitkan Obligasi Corona, Apa Itu?

Ekonomi Arab Saudi tertekan setelah harga acuan minyak mentah Brent anjlok sekitar 50 persen pada tahun ini ke level di bawah 30 dollar AS per barrel.

Meski Arab Saudi memiliki rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang relatif rendah, namun negara itu butuh harga minyak mencapai hampir 80 dollar AS per barrel untuk menyeimbangkan APBN-nya.

Moody's Investors Service memprediksi defisit anggaran Arab Saudi akan melebar lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi hampir 10 persen dari PDB.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com