Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Rupiah Pagi Ini Menguat Tajam ke Rp 15.518 Per Dollar AS

Kompas.com - 17/04/2020, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot, Jumat (17/4/2020), menguat tajam.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.10 WIB rupiah berada pada level Rp 15.518 per dollar AS. Rupiah menguat 122 poin atau 0,78 persen dibandingkan penutupan Kamis pada level Rp 15.640 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah pagi ini terdorong sentiment positif oleh pasar, karena berkurangnya kasus virus corona di AS dan Eropa, dan pemerintah berencana membuka lockdown.

Baca juga: Melemah Seharian, Rupiah Ditutup di Level Rp 15.640 Per Dollar AS

“Pagi ini pasar diliputi sentimen positif untuk aset berisiko dengan adanya rencana pembukaan lockdown untuk mengaktifkan perekonomian oleh sebagian negara Eropa dan AS karena penyebaran wabah yang mulai melandai,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Sentimen positif juga muncul dari pengumuman Presiden AS Donald Trump yang mengungkapkan roadmap atau panduan pembukaan lockdown yang terdiri dari 3 fase, dimana sebanyak 29 negara bagian AS dalam waktu dekat sudah bisa mulai membuka lockdown.

Sementara itu, pasar juga merespon kemajuan pembuatan obat untuk pasien Covid-19 di salah satu perusahaan farmasi di AS, Gilead Sciences.

“Sentimen positif di atas mungkin bisa menutupi sentimen negatif yang mungkin datang dari data GDP China kuartal I yang diprediksi minus 6,2 persen dan data produksi Industri China bulan Maret yang diprediksi turun 7 persen, yang akan dirilis pagi ini,” jelas Ariston.

Baca juga: Penutupan Sesi Pertama, IHSG dan Rupiah Melemah

Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa mendorong penguatan rupiah di masa pagebluk virus corona.

Salah satunya adalah data yang menunjukkan penurunan jumlah kasus virus corona di Indonesia.

“Yang dinanti pasar adalah delta penambahan kasus Covid-19 yang menurun,” ujar Hans.

Selain itu penemuan vaksin atau obat untuk virus corona juga bisa menjadi sentiment penguatan rupiah. Namun penelitian menunjukkan vaksin baru bisa ditemukan paling cepat September tahun 2020.

“Itu bisa berupa obat atau vaksi yang ketemu, itu yang ditunggu pasar,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, pemberian stimulus oleh pemerintah kepada UKM juga bisa meningkatkan optimisme pasar terhadap asset berisiko, seperti rupiah.

“Satu yang dinantikan pasar adalah stimulus pinjaman dana ringan yang membantu bisnis, sehingga bisnis bisa tetap jalan dan enggak ada PHK,” jelasnya.

AS sebelumnya sudah meluncurkan stimulus dengan pemberian QE (Quantitative Easing) oleh The Fed kepada pelaku UKM sebesar 2,3 triliun dollar AS, ini direspon positif oleh pasar.

Baca juga: Melemah, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

“Rupiah membaik setelah The Fed mengeluarkan QE, tapi setelah Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan pernyataan resesi, orang kembali khawatir dengan pasar,” tegasnya.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak menguat pada level Rp 15.450 per dollar AS sampai dengan Rp 15.700 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com