JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Konsumen Nasional yang diperingati setiap 20 April menjadi momentum berbeda karena adanya wabah virus corona (Covid-19). Di tengah kondisi saat ini, terdapat tren perubahan yang signifikan terhadap perilaku konsumen.
Sebanyak 50 persen masyarakat Indonesia mulai mengurangi aktivitas di luar rumah, dan 30 persen diantaranya kerap berbelanja melalui aplikasi daring (online). Oleh sebab itu, dalam kondisi wabah sekarang ini, Direktur Kredivo Anita Wijanto menyarankan agar masyarakat cerdas menjadi konsumen.
“Kami melihat bahwa literasi keuangan semakin berperan penting di tengah kondisi sulit ini, sebagai pondasi bagi terwujudnya generasi melek keuangan dan terlebih menjelang bulan Ramadan, di mana kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).
Baca juga: Bea Cukai Lelang Online Masker N95 di Tengah Pandemi Covid-19
Anita juga menekankan dalam peringatan Hari Konsumen Nasional di tengah pandemi dan pergeseran perilaku konsumen menjadi momen pengingat bagi para pelaku industri untuk tetap melindungi konsumen.
“Pelaku industri yang memiliki layanan berbasis digital harus tetap memperhatikan perlindungan konsumen dan tidak memanfaatkan kondisi saat ini," ujarnya.
Kredivo memberikan empat trik agar menjadi konsumen cerdas, yaitu:
1. Pahami Cara Mengelola Cash Flow
Lebih banyak beraktivitas dari rumah bisa dimanfaatkan untuk berbenah pengelolaan keuangan pribadi. Keberadaan fintech banyak membantu untuk mengelola arus kas di kondisi saat ini, apabila dengan tetap diiringi kebijaksanaan pengguna dalam jumlah maupun tujuan peminjaman.
Baca juga: Anggaran KIP dan PKH Sudah Ciar
Konsumen tidak boleh impulsif dalam bertransaksi, tetapi harus didasarkan pada kebutuhan. Konsumen juga harus mampu menetapkan batas persentase utang maksimal dari total pendapatan bulanan dan mempertimbangkan tanggungan yang sudah ada sebelum mengambil pinjaman baru.
2. Tetap Susun Bujet Bulanan Secara Normal
Beraktivitas dari rumah bukan berarti bujet bulanan membengkak. Pengeluaran yang rutin dikeluarkan untuk kegiatan di luar rumah, seperti ongkos transportasi, nongkrong bersama teman, hingga biaya plesiran, dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar yang menunjang produktivitas selama beraktivitas di rumah seperti kebutuhan pokok dan kuota internet.
Baca juga: Kemenhub Minta Anies Tutup Kantor yang Masih Beroperasi Saat PSBB
3. Perhatikan Legalitas Fintech yang Digunakan
Berbagai fintech yang tersedia pada pilihan pembayaran belanja online pada akhirnya turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui inovasi produk dan layanan.
Akan tetapi konsumen juga dituntut untuk menjadi semakin cermat, kritis, dan bijaksana, termasuk untuk memastikan apakah fintech yang digunakan sudah terdaftar dan diawasi OJK.
Selain itu, konsumen juga harus memahami pilihan tenor, tanggal jatuh tempo, jumlah pinjaman pokok dan bunga yang dikenakan, serta mempelajari hak dan kewajiban pengguna.
Baca juga: Pemerintah Buka Opsi Larang Mudik
4. Gunakan fitur PayLater Apabila Perlu Menunda Pembayaran
Belakangan ini fitur paylater menjadi alternatif pembayaran yang kian populer, khususnya saat belanja online di e-commerce. Dengan fitur paylater, pengguna bisa melakukan transaksi secara digital dengan kenyamanan dan fleksibilitas pembayaran berkala.
Ketika ingin menggunakan layanan paylater, perhatikan dan cari bunga yang cukup rasional serta terjangkau.
Baca juga: Simak Promo Hypermart Hari Ini, Bisa Pesan Belanjaan Via WhatsApp
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.