Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 4 Tips Jadi Konsumen Cerdas Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 17/04/2020, 15:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Konsumen Nasional yang diperingati setiap 20 April menjadi momentum berbeda karena adanya wabah virus corona (Covid-19). Di tengah kondisi saat ini, terdapat tren perubahan yang signifikan terhadap perilaku konsumen.

Sebanyak 50 persen masyarakat Indonesia mulai mengurangi aktivitas di luar rumah, dan 30 persen diantaranya kerap berbelanja melalui aplikasi daring (online). Oleh sebab itu, dalam kondisi wabah sekarang ini, Direktur Kredivo Anita Wijanto menyarankan agar masyarakat cerdas menjadi konsumen.

“Kami melihat bahwa literasi keuangan semakin berperan penting di tengah kondisi sulit ini, sebagai pondasi bagi terwujudnya generasi melek keuangan dan terlebih menjelang bulan Ramadan, di mana kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: Bea Cukai Lelang Online Masker N95 di Tengah Pandemi Covid-19

Anita juga menekankan dalam peringatan Hari Konsumen Nasional di tengah pandemi dan pergeseran perilaku konsumen menjadi momen pengingat bagi para pelaku industri untuk tetap melindungi konsumen.

“Pelaku industri yang memiliki layanan berbasis digital harus tetap memperhatikan perlindungan konsumen dan tidak memanfaatkan kondisi saat ini," ujarnya.

Kredivo memberikan empat trik agar menjadi konsumen cerdas, yaitu:

1. Pahami Cara Mengelola Cash Flow

Lebih banyak beraktivitas dari rumah bisa dimanfaatkan untuk berbenah pengelolaan keuangan pribadi. Keberadaan fintech banyak membantu untuk mengelola arus kas di kondisi saat ini, apabila dengan tetap diiringi kebijaksanaan pengguna dalam jumlah maupun tujuan peminjaman.

Baca juga: Anggaran KIP dan PKH Sudah Ciar

Konsumen tidak boleh impulsif dalam bertransaksi, tetapi harus didasarkan pada kebutuhan. Konsumen juga harus mampu menetapkan batas persentase utang maksimal dari total pendapatan bulanan dan mempertimbangkan tanggungan yang sudah ada sebelum mengambil pinjaman baru.

2. Tetap Susun Bujet Bulanan Secara Normal

Beraktivitas dari rumah bukan berarti bujet bulanan membengkak. Pengeluaran yang rutin dikeluarkan untuk kegiatan di luar rumah, seperti ongkos transportasi, nongkrong bersama teman, hingga biaya plesiran, dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar yang menunjang produktivitas selama beraktivitas di rumah seperti kebutuhan pokok dan kuota internet.

Baca juga: Kemenhub Minta Anies Tutup Kantor yang Masih Beroperasi Saat PSBB

3. Perhatikan Legalitas Fintech yang Digunakan

Berbagai fintech yang tersedia pada pilihan pembayaran belanja online pada akhirnya turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui inovasi produk dan layanan.

Akan tetapi konsumen juga dituntut untuk menjadi semakin cermat, kritis, dan bijaksana, termasuk  untuk memastikan apakah fintech yang digunakan sudah terdaftar dan diawasi OJK.

Selain itu, konsumen juga harus memahami pilihan tenor, tanggal jatuh tempo, jumlah pinjaman pokok dan bunga yang dikenakan, serta mempelajari hak dan kewajiban pengguna.

Baca juga: Pemerintah Buka Opsi Larang Mudik

4. Gunakan fitur PayLater Apabila Perlu Menunda Pembayaran

Belakangan ini fitur paylater menjadi alternatif pembayaran yang kian populer, khususnya saat belanja online di e-commerce. Dengan fitur paylater, pengguna bisa melakukan transaksi secara digital dengan kenyamanan dan fleksibilitas pembayaran berkala.

Ketika ingin menggunakan layanan paylater, perhatikan dan cari bunga yang cukup rasional serta terjangkau.

Baca juga: Simak Promo Hypermart Hari Ini, Bisa Pesan Belanjaan Via WhatsApp

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com