Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Yakin Defisit Transaksi Berjalan di Bawah 1,5 Persen

Kompas.com - 17/04/2020, 17:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) akan lebih rendah dari 1,5 persen Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020.

Persentase ini jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yakni antara 2,5 persen hingga 3 persen dari PDB yang masih disampaikan BI pada 7 April 2020 lalu.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ada beberapa faktor yang mendukung defisit transaksi berjalan jauh lebih rendah, yakni dari neraca perdagangan, neraca jasa, dan kegiatan pariwisata.

Baca juga: Imbas Corona, Garuda Potong Gaji Karyawannya

Dari sisi neraca perdagangan, virus corona (Covid-19) memang memengaruhi permintaan ekspor. Namun rupanya, penurunan impor jauh lebih tinggi ketimbang ekspor sehingga neraca perdagangan RI pada Maret kembali surplus 743 juta dollar AS.

"Penurunan impor itu lebih besar, kenapa? Karena memang tidak hanya ekspornya menurun, impor menurun karena aktifitas produksi yang menurun saat periode Covid-19," kata Perry dalam konferensi video, Jumat (17/4/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor Maret 2020 sebesar 14,09 miliar dollar AS. Sedangkan kinerja impor lebih kecil sebesar 13,35 miliar dollar AS.

Sepanjang Januari - Maret 2020, neraca perdagangan telah membukukan surplus sebesar 2,62 miliar dollar AS, dengan rincian kinerja ekspor selama Januari - Maret sebesar 41,79 miliar, jauh lebih tinggi ketimbang kinerja impor sebesar 39,17 miliar.

Baca juga: Perkasa, Rupiah Ditutup di Level Rp 15.465 Per Dollar AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

Whats New
IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

Whats New
Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Whats New
Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Whats New
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Whats New
Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 20.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Selama Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 20.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com