Namun demikian, untuk mengantisipasi penyebaran virus tentunya beragam antisipasi dilakukan, mulai dari menggunakan masker, menggunakan sarung tangan dan menjaga kebersihan makanan sebelum sampai ketangan konsumen.
Sebelum terjun ke bisnis kuliner, Nelam bekerja sebagai pegawai bank selama 8 tahun. Selama itu, ia belajar pengelolaan, pembukuan dan strategi pengembangan bisnis. Hal itulah yang ia aplikasikan dalam bisnisnya saat ini.
Nelam kini tak hanya telaten dalam menjalankan operasional warung, namun juga mengevaluasi produk dan layanan, dan terutama mampu menghitung kemajuan usahanya.
Baca juga: Simak, 3 Tahapan Atasi Kecemasan Finansial di Tengah Virus Corona
“Sebagai orang yang baru memulai bisnis, saya tidak memiliki pengalaman mengelola bisnis sehari-hari. Kadang ragu karena tidak ada validasi apakah usaha saya ini memang bertumbuh," kata dia.
"Namun, pengalaman bekerja di perbankan sedikit banyak membuat saya mengerti pentingnya pencatatan transaksi dalam sebuah usaha, untuk menghitung untung rugi dan besarannya.” sambungnya.
Perkembangan teknologi juga ia manfaatkan dengan baik. Sistem pencatatan keuangannya sudah menggunakan aplikasi Youtap Indonesia. Pencatatan ini dinilai sangat membant untuk terlihat modal, laba dan rugi yang diperoleh.
Baca juga: Keputusan di Tangan Luhut, Larangan Mudik Lebaran Masih Simpang Siur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.