Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Saya Adalah Anak Sopir Bus AKAP...

Kompas.com - 19/04/2020, 19:53 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan sejumlah kepala daerah agar operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dihentikan sementara tak dikabulkan oleh pemerintah pusat.

Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan sudah memutuskan tidak menghentikan operasional KRL di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek. 

Soal alasannya, pemerintah sudah menjelaskan karena masih banyak para pekerja di Jabodetabek yang membutuhkan transportasi KRL untuk pergi ke tempat kerja.

Keputusan itu menuai pro dan kontra publik. Namun lewat tulisan dalam akun Facebook pribadinya, Minggu (19/4/2020), Luhut menjelaskan latar belakang keputusan itu.

Baca juga: Ini Alasan Luhut Tidak Hentikan Operasional KRL

Nostalgia

Tulisan itu ia mulai dengan nostalgia. Di usianya saat ini, Luhut mengatakan masih seringkali teringat pada kenangan masa kecil dan kehidupan bersama orang tuanya di Simargala, Toba Samosir.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengatakan, menjalani kehidupan masa kecil bersama orang tua dan adik-adik dalam keadaan yang sangat sulit.

Sang bapak adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga dengan menjadi sopir bus AKAP di Sibualbuali. Gajinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Baca juga: Ini Alasan Pertamina Belum Turunkan Harga BBM

"Jadi kalau mau dibilang, saya adalah anak sopir bus AKAP dan dilahirkan dari seorang Ibu yang tangguh meskipun tidak tamat Sekolah Rakyat," tulis Luhut.

Ia lantas mengatakan, masa kecilnya dihabiskan dengan merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Luhut mengaku, pengalaman hidup di masa kecilnya itu selalu dijadikan pegangan dalam merumuskan berbagai kebijakan yang terkait dengan hajat hidup masyarakat Indonesia, termasuk terkait operasional KRL.

Baca juga: Kontroversi Kartu Prakerja, Sempat Bikin Sri Mulyani Sakit Perut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com