Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Perekonomian Global Belum Akan Pulih Sepenuhnya Tahun Depan

Kompas.com - 20/04/2020, 07:06 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan, perekonomian global belum akan pulih sepenuhnya dari dampak pandemi virus corona (Covid-19) pada tahun 2021.

Ekonom dan Direktur Riset IMF Gita Gopinath mengatakan, pihaknya kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 menjadi hanya sebesar 3 persen.

Pertumbuhan ekonomi global diprediksi baru akan menunjukan perbaikan pada tahun depan, yakni menjadi 5,8 persen. Namun, angka tersebut disebut belum menunjukan perbaikan seutuhnya.

"Kami memiliki proyeksi perbaikan pertumbuhan ekonomi ke level 5,8 persen untuk tahun 2021, namun ini belum pulih sepenuhnya," ujar Gopinath dikutip dari CNBC, Senin (20/4/2020).

Baca juga: Dampak Corona, Menaker: Lebih dari 449.000 Pekerja Jakarta Dirumahkan

Dengan demikian, meski sudah memasuki tahun 2021, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi masih akan berada di bawah angka proyeksi sebelum pandemi Covid-19 merebak di berbagai negara.

Pandemi Covid-19 yang telah menjangkit lebih dari 2 juta masyarakat dunia, memaksa pemerintah dari berbagai negara untuk menghentikan sementara aktivitas sekolah dan bisnis, sehingga mengakibatkan perekonomian mandek.

Gopinath menilai, langkah pemerintah dan bank sentral di berbagai negara penjuru dunia menggelontorkan stimulus kepada pelaku usaha dan masyarakat sudah cukup agresif dan cepat.

"Saya pikir, jika Anda bandingkan dengan krisis finansial global, respon jauh lebih cepat dan skala-nya jauh lebih besar," kata dia.

Berdasarkan catatannya, total stimulus yang sudah digelontorkan oleh berbagai negara mencapai 8 triliun dollar AS.

Meski dinilai besar, Gopinath menyoroti distribusi stimulus yang masih terfokus di beberapa negara saja, yakni 7 triliun dollar AS stimulus digelontorkan oleh negara G-20.

Baca juga: Maling Ikan Kian Marak Saat Covid-19, Langkah Edhy dan Respons Susi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com