Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Belajar dari Mereka, Para Pengusaha yang Bertahan di Tengah Pandemi...

Kompas.com - 20/04/2020, 14:38 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama satu dekade terakhir, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) telah menopang perekonomian Indonesia.

Namun, merebaknya pandemi Covid-19 saat ini menjadi pukulan keras bagi sektor ini.

Meski begitu, situasi tersebut tak halangi pegiat UMKM untuk terus berjuang di tengah situasi yang tak pasti.

Untuk dapat bertahan, pelaku usaha harus beradaptasi dan menyusun strategi baru.

Baca juga: PSBB Tangerang, Grab Nonaktifkan Layanan GrabBike

Strategi tersebut seperti yang dilakukan para social sellers di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan dengan memanfaatkan teknologi untuk menggerakkan perekonomian kotanya.

Di Kota Surabaya, misalnya. Di tengah sepinya Kota Pahlawan akibat masyarakat melakukan kegiatan di rumah, nampak kesibukan kecil di apotek E-Medica.

Semenjak Covid-19 mewabah, apotek yang berdiri sejak 2012 itu terlihat banyak melakukan pengiriman dengan memanfaatkan layanan GrabExpress pada pelanggan. Paket yang dikirim berisi obat dan alat kesehatan.

Ratno Sanjoko, pemilik apotek E-Medica itu mengaku, selama pandemi, beberapa usahanya di bidang jasa terasa lesu bahkan ditutup sementara.

Baca juga: CEO Grab Klaim Perusahaannya Mampu Hadapi Resesi dalam 3 tahun

“Memang selama pandemi ini beberapa usaha saya harus saya tutup sementara, tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya," kata Ratno seperti tertulis di laman Grab, Senin (20/4/2020).

Ratno mengaku yakin, di balik kondisi pandemi pasti ada hal yang bisa dipetik.

"Para karyawan saya perbantukan di apotek,” ujar Ratno.

Selama pandemi, ia menjelaskan bahwa gerai apotek yang ia miliki mengalami kenaikan hingga 60 persen karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan kebersihan diri mereka.

Baca juga: Grab Indonesia: Cobaan Pandemi Menguatkan Kami untuk Memastikan Mitra Pengemudi Mendapat Kelayakan dan Keberlangsungan Hidup

Ratno juga melihat adanya kenaikan pesanan pelanggan online melalui GrabExpress, di mana ia terbantu melalui fitur Nalangin yang dimiliki GrabExpress.

Saat banyak pengusaha kecil mengurangi pegawai, Ratno justru menambah tenaga lepas di apoteknya karena tingginya pesanan yang masuk.

Ia pun bersyukur, di tengah pandemi pihaknya bisa mempekerjakan orang.

“Saya punya pendirian bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak di mana salah satunya saya wujudkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang sekitar saya,” jelas Ratno.

Baca juga: Bersama Lawan Covid-19, Ini Pesan dari Manajemen Grab Indonesia untuk Mitra dan Pelanggan

Tak cuma E-Medica di Surabaya, pegiat UMKM asal Makassar, Roomfay, yang dikelola Fauzia Yusuf juga terus membuka usaha sewa balon dan peralatan acara selama pandemi.

Kehadiran bisnis yang dijalankan Fauzia telah membantu warga Makassar yang terpaksa mengadakan acara secara online maupun tertutup.Grab Indonesia Kehadiran bisnis yang dijalankan Fauzia telah membantu warga Makassar yang terpaksa mengadakan acara secara online maupun tertutup.

Kehadiran bisnis yang dijalankan Fauzia ternyata membantu warga Makassar yang terpaksa mengadakan acara secara online maupun tertutup.

“Pesanan memang tidak sebanyak biasanya, tapi saya tetap buka dan siap mengerjakan pesanan dari pelanggan yang masih membutuhkan jasa saya. Hingga saat ini masih lumayan banyak,” ujar Fauzia.

Kehaidran GrabExpress dinilainya sangat membantu untuk mengantar pesanan pelanggan.

Baca juga: PSBB Bogor, Depok, dan Bekasi Resmi Dimulai, Ini Respons Grab

“Layanan yang paling membantu adalah GrabExpress Car. Terutama di tengah pandemi ini para mitra pengantaran GrabExpress masih setia membantu bisnis-bisnis seperti saya yang tetap harus beroperasi dengan selalu siap memberikan layanan pengantaran yang terpercaya dan aman,” urai Fauzia.

Sementara itu, salah satu pelanggan GrabExpress di Bandung, Fitri Saniatul Hasanah juga merasakan hal yang sama. Ia bersyukur masih bisa menerima pesanan selama pandemi ini.

Pada situasi pandemi saat ini, Fitri Saniatul Hasanah tetap mempertahankan bisnis yang dimilikinya. Ia sadar bahwa ada orang lain yang nasibnya bergantung kepada bisnis yang dijalankannya.  Grab Indonesia Pada situasi pandemi saat ini, Fitri Saniatul Hasanah tetap mempertahankan bisnis yang dimilikinya. Ia sadar bahwa ada orang lain yang nasibnya bergantung kepada bisnis yang dijalankannya.

Fitri memiliki bisnis makanan yaitu Vidikitchen. Mulanya ia khawatir bisnisnya terimbas situasi sulit selama pandemi.

“Menurut saya bisnis makanan adalah bisnis yang sangat sensitif terlepas dari adanya pandemi ini atau tidak. Jika kami lalai dalam menjaga kebersihan, nama baik brand kami yang menjadi taruhannya.” jelas Fitri.

Baca juga: Ini Cara Grab dan Pemerintah Pastikan Masyarakat Mudah Peroleh Bahan Pangan Saat PSBB

Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk memastikan kebersihan dapur dan peralatan masaknya selama ini.

Fitri juga mengaku sempat berpikir untuk menutup usahanya untuk sementara waktu.

“Tapi saya sadar bahwa ada orang lain yang nasibnya bergantung kepada saya, contohnya pegawai saya dan juga pengemudi GrabExpress yang membantu mengirimkan makanan untuk pelanggan saya,” ungkapnya.

Dengan kehadiran GrabExpress, ia bisa kirim ke banyak tujuan dan mengambil banyak pemesanan sekaligus. Dalam satu pemesanan, ia bisa melakukan pengiriman hingga ke 5 alamat.

Baca juga: Grab Pastikan Selama PSBB Masyarakat Mudah Dapatkan Bahan Pangan

Ia bahkan bisa memesan hingga 10 mitra pengemudi dalam waktu yang bersamaan. Fitur tersebut membantunya menghemat waktu sehingga membantunya mengirimkan pesanan lebih cepat.

Cerita lain, datang juga dari pegiat UMKM lainnya, Qonita Azzahra yang juga masih menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19.

Berdomisili di Medan, Qonita membuka usaha busana muslim bernama Qonita Project yang dulunya merupakan bisnis orangtua.

Sejak 2017, pesanan yang ia dapatkan mulai meningkat karena bantuan teknologi di mana ia memasarkan barangnya melalui beberapa marketplace.

Baca juga: Selama PSBB, Grab Minta Tetap Diperbolehkan Angkut Penumpang

Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa usahanya pun terkena imbas ketika pandemi.

“Memang ada penurunan dari segi pesanan, tapi saya masih sangat merasa bersyukur karena masih ada orang yang tetap membeli barang yang saya jual,” kata Qonita.

Salah satu yang terus membantu bisnis Qonita tetap berjalan adalah teknologi, sama dengan pengusaha yang lainnya yaitu melalui marketplace dan GrabExpress.

Fitur Bukti Pengiriman dan Pelacakan Langsung membantunya menjaga kepercayaan pelanggan.

Baca juga: DKI Jakarta Efektif PSBB, Ini Langkah Grab agar Mitra Terus Beroperasional

Melalui fitur itu, ia dapat memantau proses pengiriman dengan masuk ke tautan yang otomatis akan dikirimkan ke aplikasi Grab pada saat proses pengantaran.

Selain itu, Qonita juga mendapat bukti pengiriman barang melalui foto yang akan diambil oleh kurir pada saat pengambilan dan pengiriman barang.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, di masa yang sulit seperti saat ini, pihaknya sadar bahwa berhenti berusaha bukalah jawaban.

"Oleh karena itu saya sangat kagum melihat semangat yang dimiliki oleh para pegiat UMKM di Indonesia yang terus melanjutkan bisnisnya bukan hanya untuk mereka sendiri tapi juga untuk orang lain," kata Neneng.

Baca juga: [HOAKS] Video Mitra Grab Kembalikan Mobil di Pool Cinere

Dengan semangat tersebut pula, lanjut Neneng, pihaknya bisa beradaptasi dengan situasi pandemi dan menjaga roda perekonomian Indonesia terus berputar.

"Grab juga berterima kasih kepada seluruh mitra pengantaran GrabExpress yang masih berjuang di garda terdepan untuk membantu para pegiat UMKM di seluruh Indonesia dapat terus menjalankan bisnis mereka," ujar Neneng.

"Mari kita bekerja sama untuk melawan pandemi COVID-19 ini serta selalu jaga kesehatan dan keamanan bersama,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com