Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Mayoritas yang Ingin Mudik adalah Kaum Muda Berpendapatan Rendah

Kompas.com - 20/04/2020, 18:22 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat berpendapatan menengah hingga rendah dengan rentang usia 17-29 tahun berpotensi mendominasi calon pemudik Lebaran 2020.

Hal ini tecermin berdasarkan hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) tentang perilaku mudik. Dari 2.437 responden pengguna internet di seluruh provinsi Indonesia, 63 persen menyatakan tidak akan mudik pada tahun ini.

Namun masih ada 12 persen yang menyatakan ingin mudik, 21 persen belum mengambil keputusan dan 4 persen lainnya lebih dahulu pulang kampung.

Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri mengatakan, porsi responden yang berencana mudik sebesar 12 persen terkesan kecil. Namun, jumlah pemudik tahun lalu sebesar 18,3 juta orang, maka pada 2020 jumlah pemudik berpotensi mencapai 3 juta orang di masa virus Corona ini.

Baca juga: Sore Ini, Kemenhub akan Usulkan Pelarangan Mudik ke Luhut

“Jadi penting perhatikan mereka yang menyatakan akan mudik dari hasil survei ini,” ujar Mulya dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/4/2020).

Mulya menambahkan, berdasarkan hasil surveinya, masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki, berusia muda, dan berpenghasilan menengah-rendah (SES C, D, E) cenderung memilih tetap mudik, sudah mudik duluan, atau belum memutuskan mudik.

Dari 12 persen yang berencana mudik, terbanyak adalah karyawan swasta 35,6 persen dan PNS/ASN 23,4 persen. Hampir 50 persen responden berstatus Sosial Ekonomi (SES) C,D,E atau pendapatan menengah-rendah.

Dari sisi usia, yang terbanyak akan mudik kelompok usia 17-29 tahun 44,5 persen. Sisanya 30-40 tahun 33,5 persen, 41-50 tahun 18,1 persen dan 51 tahun ke atas 3,9 persen.

Sedangkan dari sisi jenis kelamin, laki-laki lebih dominan dibanding perempuan 62,6 persen dibanding perempuan 37,4 persen.

Menurut Mulya, gelombang pulang kampung sebenarnya dimulai sejak kasus pertama pandemi corona di Indonesia (1-5 Maret 2020)  dan meningkat tajam saat  pemerintah mengeluarkan  seruan pembatasan aktivitas di  luar rumah (social distancing) pada 16-20 Maret 2020.

Baca juga: Kemenhub Isyaratkan Bakal Larang Mudik Lebaran

Sebanyak 34,1 persen dari mereka pulang duluan pada pekan itu. Mayoritas berstatus pelajar/mahasiswa 39,4 persen, diikuti karyawan swasta 23,1 persen.

Selain itu, survei ini juga menemukan pekerja sektor informal, seperti pedagang kecil, penjaga toko, pekerja dan pemilik warung makan juga sudah mudik duluan.

Survei online mengenai mudik ini dilakukan KIC pada 29-30 Maret 2020, terhadap 2.437 responden di semua provinsi, dari kelompok usia 17-29 tahun 37,8 persen, 30-40 tahun 30,3 persen, 41-50 tahun 24,0 persen, 51-60 tahun 6,7 persen dan di atas 60 tahun 1,2 persen.

Perbandingan jenis kelamin perempuan dan laki-laki 53:47. Dari segi status sosial ekonomi (SES), responden terbanyak memiliki status C, D, E 42,6 persen, disusul A 33,0 persen dan B 24,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com