Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Minus 37 Dollar AS, Harga Emas Melonjak

Kompas.com - 21/04/2020, 08:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka rebound dari kerugian selama tiga hari berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (20/4/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Kenaikan harga logam mulia ini seiring dengan jatuhnya harga minyak mentah AS ke rekor terendah sehingga memukul aset-aset berisiko dan mendorong para investor beralih ke aset aman emas.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik 12,4 dollar AS atau 0,73 persen, ditutup pada 1.711,2 dollar AS per ounce.

Harga emas berjangka jatuh 32,9 dollar AS atau 1,9 persen menjadi 1.698,8 dollar AS per ounce pada akhir perdagangan Jumat (17/4/2020), setelah selama dua hari sebelumnya merosot masing-masing 8,5 dollar AS atau 0,49 persen dan 28,7 dollar AS atau 1,62 persen.

"Emas naik karena taruhan bahwa (langkah-langkah) stimulus moneter global yang belum pernah terjadi sebelumnya akan naik dan setelah gejolak bersejarah dalam industri minyak mengingatkan semua orang bahwa kita jauh dari melihat kembalinya aktivitas ekonomi global yang normal," kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di broker OANDA seperti dikutip oleh Reuters.

Baca juga: Turun Rp 10.000, Berapa Harga Emas Antam Hari Ini?

Pasar ekuitas global terpukul karena anjloknya harga minyak mentah AS, yang telah merosot lebih dari 100 persen menjadi negatif untuk pertama kalinya.

Minyak tertekan selama berminggu-minggu, karena wabah virus corona memukul permintaan. Meskipun Arab Saudi dan sekutunya sepakat, lebih dari seminggu yang lalu, untuk memotong pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari, itu tidak akan dengan cepat mengurangi kelebihan pasokan global.

“Sulit membayangkan bahwa aset-aset berisiko akan terus bersinar minggu ini dan itu akan memberikan dukungan yang kuat untuk emas. ... Jika emas terus bertahan di level 1.700 dollar AS pada akhir perdagangan hari ini, tes akhirnya 1.800 dlolar AS dapat terjadi minggu ini," kata Moya.

Laporan penghasilan dari banyak perusahaan besar AS akan dirilis minggu ini dan analis memperkirakan hasilnya tidak akan baik. Penguncian virus corona telah memperlambat banyak ekonomi dan banyak yang memperkirakan hasilnya akan menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan global 2009.

Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika Dow Jones Industrial Average jatuh 301,24 poin atau 1,24 persen, ke level 23.941,25 pada pukul 17.50 GMT.

Selain itu emas juga mendapat sentimen positif lebih lanjut karena laporan yang dirilis pada Senin (20/4/2020) oleh cabang Federal Reserve (Fed) Chicago yang menunjukkan indeks aktivitas nasionalnya di -4,19 pada Maret. Analis mencatat angka ini jauh lebih buruk daripada angka sebelumnya 0,06.

Namun, indeks dollar AS (indikator greenback terhadap enam mata uang utama lainnya) menguat 0,08 poin atau 0,08 persen ke level 99,86 pada pukul 17.50 GMT, menahan kenaikan emas lebih lanjut.

Sementara itu logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 31,9 sen atau 2,09 persen, menjadi 15,614 dollar AS per ounce.

Kemudian platinum untuk pengiriman Juli bertambah 10,7 dollar AS atau 1,36 persen, ke posisi 796 dollar AS per ounce.

Baca juga: Harga Minyak Minus 37 Dollar AS, Produsen Bayar Pembeli untuk Ambil Kelebihan Stok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com