Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkrut karena Virus Corona, Utang Virgin Australia Rp 49,7 Triliun

Kompas.com - 22/04/2020, 14:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

SYDNEY, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Virgin Australia menjadi maskapai pertama di kawasan Asia dan sekitarnya yang kolaps akibat virus corona.

Maskapai yang terbebani utang yang menggunung tersebut tidak mendapatkan pendapatan akibat pagebluk virus corona mengganggu industri penerbangan.

Maskapai tersebut tercatat memiliki utang sebesar 3,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 49,7 triliun (kurs Rp 15.528 per dollar AS) per akhir 2019.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Nasional Mulai Rumahkan Karyawan

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (22/4/2020), Deloitte akan mengambil kendali atas maskapai yang berkantor pusat di kota Brisbane tersebut.

Selain itu, Virgin Australia akan mencari investor-investor baru untuk menginjeksi modal, menata kembali pinjaman, atau memperoleh pembeli.

Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan bisnis maskapai itu.

"Kami telah memulai proses mencari minat dari pihak-pihak untuk berpartisipasi dalam upaya rekapitalisasi bisnis dan masa depannya. Ada beberapa pernyataan minat sejauh ini," kata Vaughan Strawbridge, salah satu dari empat orang administrator di Deloitte.

Baca juga: Agen Perjalanan Minta Maskapai Refund Tiket Dalam Bentuk Uang Tunai

Selain Virgin Australia, FlyBe yang merupakan maskapai domestik terbesar di Inggris juga kolaps pada bulan lalu.

Keduanya merupakan beberapa 'korban korporasi' pertama di industri penerbangan global yang kolaps karena virus corona.

Maskapai-maskapai di dunia menghadapi larangan terbang domestik dan internasional. Akibatnya, mereka harus meminta bantuan dari pemerintah.

Virgin Australia sudah merumahkan 80 persen dari total 10.000 pegawainya. Pihak maskapai menyatakan bakal terus mengperasikan sejumlah penerbangan untuk pekerja, kargo, dan repatriasi warga Australia.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS, Bagaimana Dampaknya ke Maskapai?

Virgin Australia menghentikan sebagian besar layanannya akibat virus corona dan gagal memperoleh bantuan dari pemerintah agar tetap bertahan di tengah virus corona.

Sebelumnya, Virgin Australia mengajukan pinjaman sebesar 1,4 miliar dollar Australia kepada pemerintah, dikonversi menjadi saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com