Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Co-Founder Ruangguru Bantah Perusahaannya Disebut Titipan di Kartu Prakerja

Kompas.com - 22/04/2020, 20:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Ruangguru di Kartu Prakerja 2020 dipersoalkan publik. Kehadiran Ruangguru di program pemerintah itu juga dikaitkan dengan mantan staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga CEO Ruangguru, Belva Devara.

Program pengentasan pengangguran ini bakal menyedot anggaran APBN sebesar Rp 20 triliun. Dana sebesar itu digunakan untuk membiayai pelatihan dan insentif bagi peserta Kartu Pekerja.

Selain Ruangguru, ada 7 perusahaan lain yang ditunjuk pemerintah untuk menjadi penyelenggara program Kartu Prakerja untuk tahun ini di antaranya Tokopedia, Bukalapak, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.

Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) Ruangguru, Iman Usman, membantah kalau startup yang dirintisnya bersama Belva Devara sebagai perusahaan titipan di proyek pelatihan Kartu Prakerja 2020.

Baca juga: Profil East Ventures, Perusahaan di Balik Meroketnya Bisnis Ruangguru

"Nggak benar kalau ini dibilang titipan. Ruangguru lolos ya karena ini Ruangguru, bukan karena Belva (sebagai Stafsus Presiden Jokowi)," tegas Iman seperti dikutip dari akun Instagram miliknya, Rabu (22/4/2020).

Dia menceritakan awal mula Ruangguru terlibat diskusi dalam program itu dengan pemerintah, hingga akhirnya ditunjuk sebagai salah satu mitra penyelenggara pelatihan untuk peserta Kartu Pekerja.

"Jadi ceritanya pemerintah kan mau bikin program pelatihan online pekerja. Dari awal Presiden menekankan bukan hanya menggandeng pemerintah (sudah ada Sisnaker dan Pijar Mahir dari Telkom), tapi juga swasta," tutur Iman.

"Nah Ruangguru sebagai platform e-learning yang terbesar, layak dong kalau ikut diundang. Lain cerita kalau ini platform yang nggak jelas reputasi dan rekam jejaknya," kata dia lagi.

Baca juga: Polemik Baru, Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing dari Singapura?

Dikatakan Iman, Ruangguru sudah beroperasi selama 6 tahun dan telah digunakan oleh lebih dari 17 juta pengguna, bahkan sudah beroperasi di negara lain. Aplikasinya juga sudah diunduh lebih dari 10 juta kali.

Soal Skill Academy, dia menjelaskan, platform tersebut sudah diluncurkan sejak tahun lalu sebagai visi jangka panjang perusahaan. Meski baru seumur jagung, diklaim Iman, Skill Academy sudah memiliki ratusan kelas dengan 1 juta orang belajar di platform tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com