JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan menutup sembilan kantor perwakilannya di luar negeri akibat dipotongnya anggaran lembaga tersebut sebesar Rp 191,2 miliar oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Anggaran BKPM semula Rp 585,4 miliar setelah dipotong Rp 191,2 miliar menjadi Rp 394,2 miliar dan kalau surat ini (pemotongan anggaran) dipakai, saya pastikan bahwa kantor BKPM di sembilan negara tidak menutup kemungkinan akan kami pulangkan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR Komisi VI melalui virtual, Kamis (23/4/2020).
Ia mengatakan hal ini dilakukan terpaksa karena anggaran BKPM hanya mampu membiayai operasional dalam negeri. Sementara untuk membiayai gaji dan kantor di luar negeri saja tidak cukup.
Baca juga: Ini Kata Susi Pudjiastuti Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung
"Anggaran yang jumlahnya Rp 394 miliar itu untuk membiayai operasional kantor, gaji dan kantor di luar negeri saja tidak cukup," katanya.
Selain itu, Bahlil menambahkan bukan hanya kantor BKPM saja yang ditutup tetapi juga upaya untuk mencapai target investasi 2020 bisa terganggu, apalagi di tengah wabah virus Covid-19.
Namun demikian, Bahlil telah mengirimkan surat usulan anggaran kepada Menteri Keuangan yang isinya usulan anggaran dipotong cukup Rp 61 miliar saja.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Begini Cara Refund 100 Persen Tiket KAI via Online
"Kami sudah surati agar mohon tidak dipotong Rp 191 miliar tapi cukup Rp 61 miliar saja," jelasnya.
Sebelumnya perlu untuk diketahui adapun target investasi BKPM 2020 berjumlah Rp 800-an triliun. Namun dikarenakan dampak pandemi, ia menyebutkan ada kemungkinan dilakukan revisi.
Baca juga: 8 Mitra Kartu Prakerja Tak Tender dan Tak Ditunjuk Pemerintah, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.