Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Larangan Terbang Tak Berlaku di Luar Wilayah PSBB | Susi soal Capres

Kompas.com - 25/04/2020, 07:20 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan, perseroan memiliki empat opsi pola operasional yang dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi yang ada.

Selengkapnya baca di sini

4. Larangan Mudik, Pesawat Komersil Masih Bisa Angkut Penumpang di Luar Wilayah PSBB

Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) menegaskan, pelarangan transportasi udara mengangkut penumpang hanya diberlakukan di wilayah yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau berstatus zona merah virus corona (Covid-19).

Sehingga penerbangan yang mengangkut penumpang ke atau dari wilayah PSBB dilarang.

Sementara untuk antar wilayah yang tidak menerapkan PSBB, pesawat komersil masih bisa mengangkut penumpang. Hal tersebut diatur dalam Pasal 19 Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah Covid-19.

Dalam beleid tersebut, pemerintah menyatakan masyarakat dilarang menggunakan transportasi udara untuk melakukan perjalanan udara melalui bandara dari dan ke wilayah PSBB atau status zona merah.

Simak selengkapnya di sini

5. Soal Jadi Capres 2024, Ini Kata Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2015-2019 Susi Pudjiastuti buka suara soal kemungkinan jadi calon presiden tahun 2024.

Susi menyatakan dia adalah orang terakhir ( the last person) yang diperhitungkan oleh partai-partai politik di Indonesia. Artinya kemungkinan Susi maju pada 2024 menjadi amat kecil.

"Nyapres tuh apa sih? Nyapres di negeri keong ha? Susi akan menjadi the last person yang diperhitungkan oleh mereka, yang dilirik oleh mereka (partai politik)," kata Susi dalam live streaming bersama Opini.id, Jumat (24/4/2020).

Susi memiliki alasan tersendiri menyebut dirinya sebagai orang terakhir. Pemilik Susi Air ini bilang, karena dia terkenal agak gila dan memiliki logika yang terbalik-balik.

Apalagi, sistem politik di Indonesia tak bisa mencalonkan diri sebagai kepala negara secara independen. Biasanya, orang-orang pilihan akan diusung partai sehingga harga partai-partai politik lah yang berhak mencalonkan wakil-wakilnya.

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com