Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Gaji Rp 80 Juta Sebulan, Enaknya Buka Reksadana atau Deposito Bank?

Kompas.com - 25/04/2020, 11:13 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Meski sebagian besar penempatan dananya berada di obligasi, reksadana ini tak lantas dikenal sebagai reksadana obligasi. Selain itu, tak sama dengan namanya, investor tak selalu mendapatkan pendapatan tetap.

Sebutan reksadana pendapatan tetap diberikan karena reksadana ini berinvestasi pada instrumen surat utang (obligasi) yang memberikan pendapatan tetap secara berkala dalam bentuk kupon.

Baca juga: Mau Punya Rp 1 Miliar di 2030, Berapa Harus Investasi di Reksadana?

Oleh karena itu, reksadana ini lebih dikenal dengan reksadana pendapatan tetap (fixed income fund).

Reksadana pendapatan tetap vs deposito

Deposito merupakan simpanan di bank dengan saldo minimum dan dalam jangka waktu tertentu. Berbeda dari reksadana, nasabah dijamin mendapatkan keuntungan berupa bunga.

Sementara reksadana, dana minimum yang dibutuhkan relatif kecil dibandingkan dengan deposito. Selain itu, reksadana bisa dicairkan kapan saja oleh investor dengan menjualnya saat itu juga.

Perbedaan lainnya, dana nasabah di deposito bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga tak mimiliki risiko.

Baca juga: Mau Investasi Reksadana? Pahami Dulu Biaya yang Ditanggung

Di satu sisi, deposito merupakan cara berinvestasi oleh MI dengan menempatkan dananya pada obligasi yang memiliki kemungkinan gagal bayar sehingga bisa berakibat pada kerugian investasi.

Jika membandingkan dari return yang didapat, bunga deposito selalu mengacu pada suku bunga acuan yang saat ini berada di level 5,25 persen.

Berbeda dari deposito, yang mana uang investor yang terkumpul ditempatkan pada surat utang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah. Sebagai timbal baliknya, investor mendapatkan kupon.

Prinsip yang berlaku dalam obligasi, semakin besar kupon, semakin tinggi pula harga obligasinya. Begitu pun sebaliknya.

Baca juga: Apa Perbedaan Emas Batangan Antam Vs UBS?

Nilai keuntungan dari obligasi inilah yang akan menentukan nilai aktiva bersih (nilai beli atau jual) reksadana pendapatan tetap kita nantinya.

Manajer investasi yang harus memilih obligasi yang tepat agar nilai aktiva bersih reksadana pendapatan tetap tersebut menjadi bertumbuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com